Menurut saya, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) memiliki peran unik. Mereka adalah jembatan antara pemerintah dan masyarakat. Namun, saya menangkap bahwa citra instansi ini di mata publik terkesan formal, birokratis, atau bahkan jauh dari masyarakat. Padahal, di balik layar, ada kerja keras dan dedikasi yang tak henti untuk melayani.
Lalu, bagaimana sebuah BUMD dapat mengubah persepsi ini dan membangun citra positif yang kuat? Jawabannya ada pada komunikasi. Citra sebuah organisasi tidak hanya dibentuk oleh apa yang ia katakan kepada publik, melainkan juga oleh apa yang ia katakan kepada dirinya sendiri. Proses ini dimulai dari dalam, dari setiap pegawai, dan menyebar keluar seperti riak air. Menjaga citra positif adalah sebuah maraton yang dimulai dari internal dan terus berlanjut ke eksternal. Mari kita telusuri bagaimana kita bisa membangun fondasi ini.
Fondasi Kuat: Komunikasi Internal Sebagai Cermin Citra
Karyawan adalah duta merek yang paling penting. Jika mereka merasa bangga dan terhubung dengan visi perusahaan, mereka akan memancarkan energi positif itu ke luar. Kita bisa mencontoh ini dari Paragonian, atau karyawan Paragon yang secara ringan hati memberikan promosi gratis untuk Paragon dengan menyampaikan benefit-benefit yang mereka dapatkan dari perusahaan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa komunikasi internal yang efektif adalah kunci untuk membangun fondasi yang kokoh ini. Berikut adalah beberapa hal yang bisa dicapai dengan komunikasi internal yang kuat:
Membangun Keterlibatan Karyawan: Ketika karyawan memahami dengan jelas visi, misi, dan tujuan organisasi, mereka tidak hanya bekerja untuk gaji. Mereka bekerja karena mereka merasa menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar. Komunikasi yang transparan tentang pencapaian, tantangan, dan strategi akan membuat mereka merasa dihargai dan menjadi bagian dari tim.
Memastikan Visi dan Misi Dipahami: Seringkali, visi perusahaan hanya menjadi slogan di dinding kantor. Komunikasi internal yang rutin harus menjelaskan bagaimana setiap pekerjaan, bahkan yang terkecil sekalipun, berkontribusi pada pencapaian tujuan besar. Ini akan menciptakan rasa kepemilikan dan menyatukan seluruh tim di bawah satu payung.
Mengurangi Desinformasi dan Rumor: Dalam lingkungan kerja yang kurang komunikasi, rumor dan desas-desus bisa menyebar dengan cepat dan merusak moral. Dengan menyediakan informasi yang konsisten dan akurat melalui saluran resmi, BUMD bisa mencegah penyebaran desinformasi dan memastikan semua orang berada di halaman yang sama.
Strategi Komunikasi Eksternal yang Berdampak
Setelah fondasi internal kokoh, saatnya memproyeksikan citra positif itu ke publik. Komunikasi eksternal BUMD harus strategis dan humanis, berbeda dari sekadar pengumuman resmi. Berikut adalah beberapa cara untuk mengelola komunikasi eksternal yang dapat membangun citra positif:
Transparansi adalah Kunci: BUMD harus berani bersikap terbuka. Sampaikan pencapaian dengan jujur, tetapi juga akui tantangan yang dihadapi. Publik akan lebih menghargai kejujuran dan melihat BUMD sebagai entitas yang bertanggung jawab dan akuntabel. Publikasikan laporan kinerja, kebijakan, dan proyek dengan bahasa yang mudah dipahami.
Jembatan Melalui Cerita: Daripada hanya mempublikasikan data atau laporan kering, ceritakanlah kisahnya. Tulislah artikel di blog, buatlah video pendek di media sosial, atau bagikan cerita tentang bagaimana sebuah program telah membantu masyarakat. Ceritakan kisah inspiratif para pegawai yang berdedikasi atau kisah sukses pelanggan.
Gunakan Berbagai Saluran: Jangan hanya mengandalkan siaran pers. Manfaatkan berbagai saluran komunikasi modern seperti media sosial (Instagram, Twitter, Facebook), situs web, dan newsletter. Setiap saluran memiliki audiens dan gaya komunikasi yang berbeda, jadi sesuaikan konten Anda.