Lihat ke Halaman Asli

Ryco Kartika Wijaya

Mahasiswa Teknik Industri

Maaf Tuhan, Aku Hampir Porak-Poranda Karena Perasaan

Diperbarui: 28 November 2022   18:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Buku ini ditulis untuk seseorang  yang sedang  dalam lembah kecewa, yang  pernah patah dalam harapannya, yang merindukan bahagia, yang menginginkan cinta tanpa ada sakit sedikit pun di dalamnya, yang mengharapkan ridho Allah sebagai poros kehidupannya,

juga untuk membuat hidup kita lebih efisien tentang percintaan, dan tidak mudah menyerah ketika mendapat cobaan hidub.

      Maaf Tuhan Aku Hampir Porak-Poranda juga Perasaan akan menemanimu berjalan lebih jauh, menuntaskan segala duka dan derita, menuju puncak tertinggi dalam mencinta, mengikhlaskan segala yang sudah tiada.

    Keberadaan buku ini sangat mampu menguatkan siapa saja yang sedang merasakan kesedihan dan membutuhkan kekuatan, untuk kemudian bisa kembali bangkit dan memperbaiki diri.

Buku ini sejatinya bersifat universal, bisa dibaca oleh siapa saja, terutama bagi kamu yang sedang membutuhkan motivasi untuk bisa menggapai ridho-Nya.

   Maaf Tuhan, Aku Hampir Menyerah bisa menjadi sebuah pedoman dan pengajaran yang cukup lengkap bagi kaum Muslim, sebab buku ini secara jelas menulis tentang arti kehidupan, cara berdamai dengan takdir, cara menghadapi ketakutan akan masa depan, dan cara bersabar dalam menjalani cobaan yang sudah digariskan.

Tidak semua perasaan itu terbalaskan dengan penerimaan

Beberapa di antaranya akan menemui kekecewaan, membawamu menuju kenestapaan paling dalam, membawamu menuju duka paling panjang

Hidup, tapi tanpa kehidupan, hanya berjalan tak ada tujuan

Sungguh tidak ada cerita sejarah perjalanan hidup manusia yang lebih menyayat, kecuali saat ia mengalami patah hati

"Maaf Tuhan, Aku hampir Porak poranda karena perasaan" akan menemanimu berjaan lebih jauh, menuntaskan segala duka dan derita, menuju puncak tertinggi dalam mencinta, mengikhlaskan segala yang sudah tiada.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline