Pergantian sosok Menteri Keuangan selalu menjadi isu strategis yang menarik perhatian publik, terutama ketika yang digantikan adalah figur sekelas Sri Mulyani Indrawati. Sebagai salah satu tokoh ekonomi paling berpengaruh di Indonesia, Sri Mulyani dikenal luas atas kepemimpinannya yang tegas, integritas yang tinggi, serta kemampuannya menjaga stabilitas fiskal di tengah tantangan ekonomi global. Selama masa jabatannya, ia berhasil menavigasi berbagai krisis ekonomi, mulai dari pandemi COVID-19 hingga fluktuasi harga komoditas dunia. Namun, dengan adanya kabar bahwa ia akan digantikan, muncul berbagai pertanyaan tentang bagaimana arah kebijakan fiskal Indonesia akan bergerak dan seperti apa pencapaian APBN di masa mendatang.
Kebijakan fiskal merupakan instrumen utama pemerintah dalam mengatur perekonomian melalui penerimaan dan pengeluaran negara. Di bawah kepemimpinan Sri Mulyani, kebijakan fiskal Indonesia dikenal relatif konservatif namun efektif dalam menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan fiskal. Defisit anggaran yang dikelola secara hati-hati, utang yang dijaga dalam batas aman, serta peningkatan kualitas belanja publik menjadi ciri khas dari pendekatan yang ia terapkan. Pergantian menteri keuangan tentu membuka peluang bagi adanya perubahan paradigma atau pendekatan baru dalam mengelola fiskal negara, tergantung pada visi dan gaya kepemimpinan penggantinya.
Salah satu implikasi utama dari pergantian Sri Mulyani adalah potensi terjadinya penyesuaian arah kebijakan fiskal, baik dalam hal prioritas belanja maupun strategi pembiayaan. Menteri baru mungkin memiliki pendekatan yang lebih ekspansif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan belanja infrastruktur atau subsidi tertentu. Namun, jika kebijakan ekspansif tersebut tidak diimbangi dengan pengelolaan penerimaan negara yang baik, risiko terhadap defisit anggaran dan peningkatan utang dapat meningkat. Dalam konteks global yang masih penuh ketidakpastian, seperti perlambatan ekonomi Tiongkok dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah, kebijakan fiskal yang terlalu agresif bisa menjadi pedang bermata dua bagi stabilitas ekonomi nasional.
Di sisi lain, pergantian ini juga bisa menjadi momentum untuk melakukan reformasi fiskal lanjutan yang selama ini sudah dirintis oleh Sri Mulyani. Program reformasi perpajakan, digitalisasi sistem keuangan negara, serta peningkatan transparansi anggaran adalah beberapa warisan kebijakan yang perlu diteruskan agar Indonesia bisa memiliki fondasi fiskal yang lebih kuat. Menteri keuangan yang baru diharapkan mampu melanjutkan agenda reformasi tersebut dengan inovasi yang sesuai dengan tantangan zaman, seperti transformasi digital dalam pengelolaan anggaran dan penerapan prinsip ekonomi hijau dalam kebijakan fiskal.
Implikasi lain yang tak kalah penting adalah bagaimana pencapaian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ke depan akan terpengaruh oleh perubahan kepemimpinan ini. Di bawah Sri Mulyani, APBN dirancang dengan prinsip kehati-hatian dan efisiensi. Pendapatan negara terus didorong melalui optimalisasi pajak serta peningkatan penerimaan nonpajak, sementara belanja diarahkan untuk program prioritas seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Jika arah kebijakan berubah menjadi lebih populis, misalnya dengan memperbesar subsidi energi atau menambah belanja bantuan sosial tanpa peningkatan produktivitas, maka keseimbangan APBN bisa terganggu. Hal ini dapat menimbulkan tekanan terhadap ruang fiskal dan menghambat kemampuan pemerintah dalam membiayai program jangka panjang.
Selain itu, kepercayaan pasar dan lembaga internasional terhadap kredibilitas fiskal Indonesia juga sangat dipengaruhi oleh figur Menteri Keuangan. Selama menjabat, Sri Mulyani dikenal sebagai sosok yang memiliki reputasi global tinggi dan dihormati oleh lembaga seperti Bank Dunia, IMF, serta lembaga pemeringkat internasional. Reputasi ini membantu menjaga peringkat utang Indonesia tetap stabil dan menurunkan biaya pinjaman luar negeri. Pergantian menteri keuangan berpotensi menimbulkan sentimen negatif jangka pendek di pasar keuangan jika penggantinya dinilai kurang berpengalaman atau tidak memiliki rekam jejak yang kuat dalam manajemen fiskal. Karena itu, pemerintah perlu memastikan transisi kepemimpinan yang mulus dan komunikatif agar pasar tetap percaya pada stabilitas kebijakan ekonomi Indonesia.
Namun, bukan berarti pergantian ini harus dilihat secara pesimis. Menteri baru bisa membawa semangat dan perspektif segar dalam menghadapi tantangan ekonomi baru, seperti digitalisasi, perubahan iklim, dan transformasi industri. Jika sosok penggantinya mampu meneruskan prinsip-prinsip disiplin fiskal Sri Mulyani sambil menambahkan pendekatan inovatif dan inklusif, maka kebijakan fiskal Indonesia justru bisa menjadi lebih adaptif terhadap perubahan zaman. Misalnya, dengan memperluas basis pajak digital, mengembangkan pembiayaan hijau, atau memperkuat sinergi antara fiskal dan moneter dalam menjaga stabilitas ekonomi.
Ke depan, pencapaian APBN akan sangat bergantung pada kemampuan pemerintah menjaga keseimbangan antara stimulus ekonomi dan disiplin fiskal. Tantangan seperti peningkatan kebutuhan pembiayaan untuk pembangunan, tekanan inflasi global, dan perlambatan ekonomi mitra dagang utama akan memerlukan kebijakan fiskal yang cermat dan responsif. Dengan atau tanpa Sri Mulyani, arah kebijakan harus tetap berpijak pada prinsip keberlanjutan, efisiensi, dan transparansi agar APBN tetap menjadi instrumen utama untuk mencapai kesejahteraan rakyat.
Pergantian Sri Mulyani bukan sekadar pergantian posisi, tetapi juga ujian bagi kontinuitas kebijakan fiskal Indonesia. Dalam dunia ekonomi yang terus berubah, keberhasilan penggantinya akan sangat ditentukan oleh kemampuannya menjaga kredibilitas kebijakan, melanjutkan reformasi yang sudah berjalan, dan menyesuaikan strategi dengan tantangan global yang baru. Jika semua itu dapat dilakukan dengan baik, maka transisi ini justru bisa menjadi babak baru yang memperkuat fondasi fiskal dan membawa APBN menuju arah yang lebih produktif dan berkelanjutan bagi perekonomian nasional.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI