Lihat ke Halaman Asli

Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)

TERVERIFIKASI

Guru SD, Penulis buku

Berikut Cara Mengenali Siswa dengan Hambatan Tunalaras

Diperbarui: 6 Desember 2021   02:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi anak tunalaras | Sumber: Shutterstock

Pada tulisan sebelumnya saya pernah menyampaikan tentang bagaimana kiat-kiat  menjadi guru pembimbing khusus, salah satunya harus mempunyai tiket kesabaran tingkat tinggi. 

Ketika tiket sabar telah kita kantongi, menghadapi semua jenis karakter anak akan bisa kita layani. Termasuk di dalamnya menjumpai anak dengan hambatan tunalaras.

Memang tidak mudah membimbing peserta didik berkebutuhan khusus, namun demikian jika kesabaran telah melekat dalam keadaan apapun dan bagaimanapun, guru harus mengedepankan ketulusan dan keihlasan untuk melayani.

Terlahir menjadi anak berkebutuhan khusus bukanlah kehendak mereka, hal ini  menunjukkan bahwa Tuhan berkuasa mencipta dan memberikan predikat apapun kepada mahluknya, semua ada hikmahnya. Guru menjadi orang tua di sekolah diharapkan dapat melayani mereka dengan kesungguhan hati.

Sebelumnya saya pernah mengulas tentang anak yang diduga mempunyai hambatan autis dan juga anak dengan hambatan tunagrahita.

Kali ini saya mendengar cerita dari rekan guru yang menangani siswa dengan polahnya yang luar biasa, tingkah lakunya tidak seperti usia sebayanya.

Sebut saja namanya Gio, siswa kelas V. Sejak masuk sekolah, Gio selalu bikin ulah, bertengkar dengan  teman sebayanya hampir setiap hari.

Dia sering membuat ulah baik pada teman maupun kepada guru-guru yang ada di lembaga itu. Yang sering membuat jengkel adalah dia suka mengambil barang milik orang lain.

Misalnya tiap hari selalu ada laporan siswa kehilangan sangu dari  Rp 5000,- sampai Rp 20.000,- walaupun ada yang memergoki mengambilnya, namun Gio jago dalam bersilat lidah. Wali kelas dan juga guru-guru yang lain jengkel sekaligus gemes dibuatnya.

Pernah suatu hari Gio berulah setelah pulang sekolah dia beli jajanan di pinggir jalan. Di sebelahnya ada penjual mainan, dengan sengaja dia mengambil mainan kemudian lari kembali ke sekolah dan menyembunyikan mainan di taman sekolah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline