Lihat ke Halaman Asli

Rumah Kayu

TERVERIFIKASI

Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Cup Cake untuk Bunda dan Papa

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13255083471997850822

* bagian ke-1 dari serangkaian tulisan *

Siang yang sejuk.

Aku mengetuk pelan pintu pagar rumahkayu. Si kecil, putra sulung mas Kuti dan mba Dee, sedang bermain sendiri di teras depan rumah." Siang Pradipta, " sapaku. Pradipta menoleh dan tersenyum. Ia berlari membukakan pintu pagar untukku. " Bunda ada? " Ia mengangguk, " Ada tante. Silahkan masuk, " katanya santun.

" Dipta bisa bawakan ini untuk bunda? Tante sedang buru-buru lagi memanggang kue," tanyaku menyerahkan satu kotak kangkung dan bumbu rujaknya.

" Bisa Tante, " jawabnya.

" Tolong bilang bunda ya. Tante minta maaf ngga mampir dulu. Mungkin besok saja. Terima kasih ya, Dipta, tante pulang dulu. "

Pradipta hanya diam seperti sedang berpikir. Aku urung melangkah pulang. "Ada apa Dipta?" tanyaku.

"Euu, apa aku boleh main di rumah tante?" tanyanya ragu.

Aku tersenyum, " Boleh dong. Tapi Dipta bilang bunda dulu ya sekalian bawa kotak ini ke dalam. "

Pradipta tersenyum sambil berlari ke dalam rumah. Tidak lama ia keluar menggandeng ibunya. " Kata bunda boleh, Tante. "

" Hes, ya ampun. Terima kasih ya rujaknya. Ini Pradipta katanya mau main di rumah gapapa? " Tanya mba Dee sambil berjalan mendekat. Pradipta sibuk mencari sendalnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline