Lihat ke Halaman Asli

Ronny Rachman Noor

TERVERIFIKASI

Geneticist

Ulat Pemakan Kantong Kresek, Terobosan Solusi Pencemaran Lingkungan?

Diperbarui: 26 April 2017   22:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kantong plastik sangat sulit terdegradasi di alam. Photo: Paul Grover

Paul GroverKita semua mengetahui bahwa salah satu bahan yang berkontribusi besar dalam pencemaran lingkungan adalah plastik. Diperkirakan dalam setahunnya penduduk dunia menggunakan trilyunan kantong plastik dalam menjalankan aktivitas sehari harinya.

Kantong kresek yang umumnya terbuat dari polyethylene memang sangat mendominasi dan sisi negatifnya adalah bahan ini sangat sulit terdegradasi, sehingga kantong plastik bekas di alam akan dapat bertahan ratusan tahun tanpa mengalami degradasi.

Berbagai upaya untuk mencari jalan keluar seperti misalnya menggunakan tas daur ulang atau  kantong kresek yang terbuat dari pati agar dapat terurai tampaknya belum memberikan dampak yang besar dalam memecahkan permasalahan pencemaran plastik ini.

Namun tampaknya harapan baru muncul ketika secara tidak sengaja para peneliti menemukan jenis ulat yang dinamakan  ulat lilin yang nama latinnya Galleria mellonella.

Ulat lilin ini secara alamiah mengkonsumsi lilin sarang lebah. Photo: USGS Bee Inventory and Monitoring Lab


Penemuan ulat ini dimulai ketika para peneliti melihat banyak lubang pada kantong plastik yang digunakan untuk menyimpan ulat ini.  Dalam hitungan jam ternyata kantong plastik yang digunakan sudah hancur.

Ulat lilin memang memiliki daya hancur yang sangat luar biasa.  Ulat ini dapat menghancurlan hampir semua jenis tas kresek yang terbuat dari plastik polyethylene.  Disamping ulat lilin ini ternyata ditemukan juga ulat lilin jenis lainnya yaitu Plodia interpunctella dan dian mealmoths yang juga dapat mencerna plastik.

Kehebatan ulat lilin ini memang sangat luar biasa karena ulat ini tidak hanya menghancurkan tas kresek namun juga mencernanya.  Selanjutnya ulat ini dapat mengubah polyethylene yang dimakannya menjadi ethylene glycol yang lebih ramah lingkungan.

Memampuan ulat ini mencerna plastik ini terkait dengan kehidupannya di alam.  Rama rama lilin dewasa ini memilki kebiasaan untuk meletakkan telurnya di sarang tawon.  Setelah telur menetas ulat ini tumbuh dan berkembang dengan mengkonsumsi lilin yang ada di sarang tawon. Lilin sarang tawon  lebih memang masuk dalam kategori polymer yaitu semacam plastik alami dan memiliki strukur kimia yang hampir sama dengan polyethylene.

Kemampuan alami ulat lilin mencerna tas kresek ini memang sangat menjanjikan untuk mengatasi pencemaran lingkungan akibat menumpuknya plastik.

Paling tidak ada dua cara untuk memanfaatkan kemampuan ulat lilin ini, yaitu pertama menggunakan ulat lilin ini secara langsung di alam atau  dengan cara mempelajari proses molekul penghancuran plastik yang diakibatkan oleh ulat lilin ini.  Dengan mempelajari dan meniru proses penguarian plastik ini diharapkan melalui bioteknologi dapat ditiru proses degradasi plastik ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline