Lihat ke Halaman Asli

Roselina Tjiptadinata

TERVERIFIKASI

Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

Perlukah Ibu Rumah Tangga Ikut Latah Berpolitik?

Diperbarui: 23 Maret 2019   07:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo bersama dalam keragaman (dok.Roselina)

                                                      

Lebih Banyak Efek Negatif

Kebiasaan ibu-ibu kalau sudah berkumpul baik dalam arisan maupun dalam pertemuan PKK di RT/RW, adalah  saling berebut berbicara. Dari mulai saling menanyakan keadaan keluarga, berapa orang anak cucu, sudah mantu atau belum, serta saling bertukar berbagai informasi. 

Tidak jarang ada juga yang suka gosip, baik itu di acara keluarga maupun dalam pertemuan  sosial. Pokoknya kaum ibu-ibu, tidak akan pernah kehabisan bahan pembicaraan dan  selalu saja ada  yang dibicarakan. Dari mulai  masalah tentang keluarga, tentang tetangga maupun menyerempet masalah politik. 

Kalau bertepatan ada ibu-ibu lainnya, yang juga hobi berbicara mengenai politik masa suasana yang tadinya aman dan nyaman secara tiba-tiba bisa berubah  menjadi tidak nyaman. Hal ini tidak dapat dianggap remeh, karena bila tidak ada yang menghentikan maka sebagai akibatnya bila ada pertemuan berikutnya, hampir dipastikan sebagian dari ibu-ibu tidak lagi mau hadir dengan berbagai alasan.

Photo bersama teman lama (dok.Roselina)

                                                                                                      

Merusak Hubungan Baik

Hal ini di alami  oleh salah satu sahabat baik kami, yang heran ketika kami mengundang teman teman dan sanak famili di Padang, hampir seluruh kursi yang disediakan terisi penuh. Menurut sahabat saya, sebut saja namanya Ratna Kalau dulu sebelum ikut ikutan berpolitik, bila pulang kampung halaman selalu disambut oleh sanak saudara  sekampung Ramai-ramai makan bersama keluarga untuk menyambut kepulangannya. 

Akan tetapi belakangan ini, ketika ada kesempatan pulang kampung dan mengundang teman teman lama untuk datang ternyata yang datang bisa dihitung dengan jari tangan saja. Yang lainnya, bahkan sama sekali tidak memberi kabar.

Photo bersama teman Kompasiana (dok.Roselina)

                                              

Sebagai sahabat saya hanya bisa memberikan saran kepada Ratna, bahwa sejak dari dulu hingga kini, kami selalu menjaga dalam setiap pertemuan antar keluarga maupun gabungan dengan teman  teman lama. Tidak satu katapun menyebutkan tentang masalah yang menyangkut politik dan agama. Karena dalam keluarga besar kami terdiri dari berbagai etnis dan beragam pilihan agama.

Berpolitik hanya akan menjauhkan kita pada sanak keluarga dan teman teman. Bahkan hanya dengan menyebut  sosok yang menjadi piihan kita saja, sudah cukup untuk menciptakan jarak antara diri kita dengan sanak famili dan teman teman. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline