Lihat ke Halaman Asli

Kolaborasi Mahasiswa UNISRI: Mengenalkan Budaya China Lewat Bahasa Mandarin untuk Siswa SDN 01 Soropaten

Diperbarui: 14 Agustus 2025   21:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Kegiatan Proker Individu (Sumber: Pribadi)

Di era globalisasi, kemampuan untuk berbahasa asing menjadi salah satu modal penting untuk menapaki masa depan. Bahasa Mandarin, dengan penuturnya yang sangat luas di dunia, tak hanya membuka peluang komunikasi, tetapi juga menjadi pintu untuk memahami budaya Tiongkok. Berangkat dari pemikiran ini, saya sebagai seorang mahasiswa jurusan prodi Manajemen bersama dengan rekan satu kelompok 34 dari jurusan Hubungan Internasioanl berkolaborasi dalam program kerja individu KKN, yakni: mengenalkan Bahasa Mandarin dan budaya China kepada siswa kelas 5 dan 6 SDN 01 Soropaten. Dalam kolaborasi ini, saya bertugas menyusun desain pembelajaran yang terstruktur dan interaktif, sementara rekan saya menjadi pemateri di kelas. Materi yang disusun disesuaikan dengan kemampuan awal siswa yang belum mengenal Bahasa Mandarin, dimulai dari pengenalan nada dasar, huruf pinyin, hingga angka 1-10. Pendekatan ini dipilih agar siswa dapat memahami bahasa dari dasar sekaligus merasakan keseruan proses belajar.

Metode pembelajaran yang digunakan menggabungkan ceramah ringan, demonstrasi pengucapan dan penulisan, latihan coretan huruf pinyin, serta praktik langsung menulis dengan bimbingan guru. Media yang dipakai meliputi materi presentasi, papan tulis, spidol, gambar pendukung, dan lembar kerja cetak. Semua dirancang sederhana namun tetap visual dan interaktif, sehingga suasana belajar tetap hidup dan menyenangkan. Kegiatan dimulai dengan apersepsi, doa bersama, dan pertanyaan pemantik yang membuat siswa penasaran, seperti "Bagaimana orang China menyebutkan angka dalam bahasa mereka?" atau "Seperti apa bunyi konsonan Mandarin?". Antusiasme langsung terlihat ketika siswa mencoba menirukan ucapan dan menulis coretan pinyin di kertas latihan. Beberapa siswa bahkan saling mengoreksi hasil tulisan temannya. 

Hasil pembelajaran menunjukkan sebagian besar siswa mampu mengucapkan nada dasar dengan cukup tepat, melafalkan huruf pinyin, menulis coretan pinyin dengan rapi, dan menyebutkan angka 1--10 dalam Bahasa Mandarin. Lebih dari itu, mereka juga merasakan bahwa belajar bahasa asing bisa menyenangkan dan tidak menakutkan. Inilah tujuan utama kami---menumbuhkan rasa ingin tahu dan semangat belajar sejak dini. Bagi saya pribadi, kegiatan ini memberikan pengalaman berharga tentang pentingnya perencanaan pembelajaran yang tepat. Dari satu sapaan sederhana---"N ho"---kami berharap jendela dunia semakin terbuka lebar bagi generasi muda Desa Soropaten. Karena di tengah dunia yang saling terhubung, mengenalkan budaya dunia sejak bangku sekolah dasar adalah investasi kecil dengan dampak yang besar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline