Lihat ke Halaman Asli

Rizki Amanah Tullah

Mahasiswa S1 Fakultas Hukum Universitas Jember

Kacau! Trump Terapkan Indonesia Tarif 47% Produk Tekstil!

Diperbarui: 19 April 2025   16:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

President Donald Trump arrives at a ceremony to present the Commander football team on April 15, 2025. Trump

Amerika Serikat di bawah pemerintahan Donald Trump kembali memberlakukan tarif impor yang tinggi, kali ini menyasar produk tekstil dan garmen asal Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa tarif impor AS terhadap produk tekstil Indonesia kini bisa mencapai 47%, sebuah angka yang sangat memberatkan bagi eksportir Tanah Air.

Tarif 47%: Bagaimana Bisa Terjadi?

Sebelumnya, produk tekstil dan garmen Indonesia dikenakan tarif bea masuk antara 10% hingga 37% oleh AS. Namun, kebijakan tarif resiprokal baru yang diumumkan Trump menambahkan tarif tambahan sebesar 10% selama periode 90 hari. Dengan demikian, tarif total yang harus ditanggung produk Indonesia bisa menjadi:

  • 10% + 10% = 20%

  • atau 37% + 10% = 47%

Ini berarti, untuk beberapa produk tekstil, tarif impor AS melonjak hampir setengah dari nilai barang, yang jelas sangat membebani daya saing ekspor Indonesia di pasar Amerika.

Apakah Tarif Indonesia Termasuk yang Tertinggi?

Menurut Airlangga Hartarto, tarif yang dikenakan AS pada produk tekstil Indonesia memang jauh lebih tinggi dibandingkan tarif untuk negara pesaing lain, termasuk negara-negara ASEAN dan Asia lainnya. Contohnya:

  • Vietnam dan Bangladesh mendapat tarif impor yang jauh lebih rendah karena mereka memiliki perjanjian perdagangan bebas atau fasilitas preferensial dengan AS.

  • Negara-negara seperti Vietnam bahkan menikmati tarif 0% untuk beberapa produk tekstil berkat perjanjian dagang bebas dengan AS.

  • Sementara Indonesia tidak termasuk dalam perjanjian dagang bebas dengan AS, sehingga terkena tarif proteksionis yang lebih tinggi.

Ketidakadilan tarif ini membuat produk Indonesia kalah saing di pasar AS karena biaya masuk yang lebih mahal dibandingkan kompetitor regional.

Dampak Tarif Tinggi bagi Industri Tekstil Indonesia

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline