Lihat ke Halaman Asli

Rizwan Hawari

Buruh pabrik

Mencipta cahaya

Diperbarui: 2 September 2025   22:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terang cahaya tak bisa melahap pekatnya gelap.
Namun, sedikit cahaya bisa mengubah sesuatu.
Meski ia remang dan hampir redup.

Cahaya itu meredup.
Bahkan juga mati.
Namun, pertanyaan dimulai:
Mengapa dan mengapa?

Ku telusur lebih jauh.
Kucari hingga tuntas.
Namun tak terlihat ujungnya:
Begitu luas bagai samudera.
Begitu dalam seperti palung Mariana.

Dinamika manusia tak pernah berhenti.
Begitu pula air yang mengalir.
Bukan karena dunia.
Tapi manusia itu sendiri.

Air mengalir ke tempat tak menentu.
Begitu pula manusia yang tak menentu arah.
Tak tahu ke mana ia akan tertuju.
Namun, mereka tetap berjalan.
Mencipta cahaya mereka sendiri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline