Lihat ke Halaman Asli

Dukung SDGs 6 Untuk Air Bersih Tim Pengabdian UNNES Lakukan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pembuatan Alat Penangkap Embun Menjadi Air

Diperbarui: 13 Agustus 2025   08:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Monitoring Kinerja Alat Penangkap Embun

Pemalang – Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang diketuai oleh Dr. Eng Rizqi Fitri Naryanto, S.T., M.Eng., sukses melaksanakan program pemberdayaan masyarakat di Desa Batursari, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang. Program ini difokuskan pada inovasi teknologi sederhana berupa alat penangkap embun menjadi air bersih untuk membantu warga di wilayah rawan kekeringan.

Kegiatan dimulai dengan tahap perancangan alat menggunakan Computer Aided Design (CAD) untuk memastikan presisi dan kemudahan dalam proses pembuatan. Rangka awal dibuat dari besi yang dapat dirangkai, terdiri dari empat sisi atas dan empat sisi bawah sebagai penyangga paranet—material utama untuk menangkap embun.

Tim Pengabdian Bersama Warga Membuat Alat Penangkap Embun

                                                          

Dalam pelaksanaannya, tim melibatkan warga melalui ceramah, demonstrasi, dan praktik langsung di Kantor Kelurahan Batursari. Warga diperkenalkan pada proses pembuatan alat mulai dari perakitan rangka hingga pemasangan paranet. Beberapa alat berhasil dirakit bersama warga dan langsung diuji coba di lapangan.

Tahap berikutnya, tim mengembangkan alat penangkap embun berkapasitas lebih besar menggunakan rangka bambu dengan luas permukaan mencapai 24 m². Alat tersebut saat ini masih dalam tahap pemantauan hasil air yang dihasilkan. Kepala Desa Batursari menyampaikan bahwa meski produksi air masih terbatas karena faktor lingkungan, hasilnya sudah mulai dimanfaatkan masyarakat, terutama untuk keperluan pertanian.

Menurut Dr. Eng Rizqi Fitri Naryanto, kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal pengembangan teknologi sederhana yang ramah lingkungan untuk membantu masyarakat mengatasi kekeringan. “Meski hasil air belum maksimal, kami optimis teknologi ini dapat terus disempurnakan dan menjadi solusi alternatif di daerah-daerah yang sulit mendapatkan air bersih,” ujarnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline