Sebagai manusia modern tentunya kita sering menemui sebuah kutipan atau quotes. Quotes tersebut dapat semakin mudah ditemui di dunia internet, melalui media sosial yang sekarang sudah memiliki banyak jenis.
Dalam sebuah quotes biasanya terdapat sebuah pengarang dibawahnya, itu untuk membuktikan bawa perkataan tersebut valid dari tokoh tersohor dan terkenal, atau yang sudah ahli dalam bidangnya.
Namun dalam sebuah quotes yang sudah tersebar di masyarakat, biasanya masyarakat menelan mentah-mentah quotes yang mereka lihat dan mereka baca. Lalu, jika quotes tersebut bagus atau pas untuk menyindir seseorang, baru kemudian akan dibagikan.
Atau hanya sekedar share karena quotes tersebut karena mengandung unsur kebaiakan, seperti itu pun juga tidak masalah.
Tapi yang saya ingin tekankan disini adalah. Saat melihat quotes cobalah untuk mempertanyakannya terlebih dahulu, cukup dalam hati. Jangan juga terlalu mudah percaya dengan quotes.
Cobalah untuk lebih memahami lagi quotes tersebut. Agar setidaknya tidak salah dalam mengartikan atau kita tau cara membagikannya yang benar seperti apa.
Memahami seperti siapa yang mengatakan atau menulis quotes tersebut, ditulis kapan, dengan siapa dia pada awalnya menggunakan quotes tersebut, bagaimana keadaannya, untuk apa quotes tersebut, bagaimana cara menyampaikannya, dan mungkin masih banyak lagi.
Walaupun nantinya terdapat perbedaan pandangan dan pendapat dalam memahami sebuah quotes, itu masih hal yang wajar asal tidak menimbulkan perpecahan.
Dalam memandang sebuah hadis para ulama terkadang memiliki perbedaan pandangan, apalagi hanya sebuah quotes, semua tergantung cara memahaminya itulah uniknya setiap manusia.
Ilustrasi: Orang sedang lihat postingan | reliancedigital.in
Saat kamu menyampaikan kebenaran, maka kamu akan menemukan dua reaksi yang berbeda orang cerdas akan merenung, orang bodoh akan tersinggung