Lihat ke Halaman Asli

Rina R. Ridwan

Ibu yang suka menulis

Ketika Perempuan Memilih

Diperbarui: 19 Juli 2020   09:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pict from unsplash

Masa pandemi ini, bagai sebuah pelatihan untuk membiasakan diri melakukan banyak kegiatan dengan cara daring. Dari sekolah, diskusi, pelatihan, hingga seminar yang disebut webinar. Lihat bagaimana aplikasi zo** langsung melonjak digunakan. Belum lagi live di media sosial lainnya.

Layaknya disuguhkan beragam menu yang bisa diikuti, baik yang gratis ataupun berbayar. Semakin lama, semakin mengasyikkan, hingga bisa jadi nanti usai pandemi akan dilanjutkan karena sudah semakin terbiasa. Tak perlu keluar rumah, atau sibuk memilih baju sebagaimana bila harus menghadiri acara di suatu tempat.

Lihat juga bagaimana acara pernikahan pun mengalami perubahan yang lebih praktis. Terbukti bahwa pada setiap kesulitan, selalu ada kemudahan. 

Bahwa pada setiap keterbatasan, kreativitas mampu menembus batas. Juga bahwa tak ada kesulitan yang abadi. Pada setiap masalah, masih banyak pintu keluar penyelesaian yang bisa kita buka. Sayangnya, tak setiap kita mampu melihatnya dan memilih terpaku begitu lama.

Kemarin, saya mengikuti sebuah diskusi tentang pilihan untuk menikah muda, menunda karena karier atau sekolah tinggi, atau tidak menikah sama sekali. 

Diikuti khusus perempuan, dari yang jomlo sampai yang sudah masuk usia senja. Ibaratnya saling bertukar harapan dan pengalaman. Bisa dibayangkan bila perempuan berkumpul, tak mungkin bila tak seru alias heboh.

Diskusi dibuka dengan rangkaian hasil survey tentang bagaimana perempuan zaman sekarang memandang dunia. Juga pertanyaan tentang korelasi antara pernikahan dan karier. 

Cukup menarik, karena setiap bahasan, diwakili dari tiga generasi yang berbeda. Remaja dengan segala cita-cita dan harapannya, para perempuan karir dan juga ibu rumah tangga. Tentu saja dengan gayanya masing-masing.

Kelompok pertama, adalah mereka yang sangat ingin bersekolah setinggi mungkin, mengingat sekarang begitu terbuka luas kesempatan meraih gelar akademis terbaik dan tertinggi ke manca negara, baik melalui program scholarship atau  secara mandiri.

Lihat bagaimana sekarang betapa banyak perempuan yang mampu mendapatkan beasiswa di perguruan tinggi terbaik di manca negara. Juga semakin banyak yang memilih melanjutkan kuliah di luar negeri. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline