Andai pelukan bisa dibeli,
Aku pasti jadi pelanggan tetap.
Tak peduli berapa harganya,
Tak peduli berapa panjang antriannya.
Sebab di balik satu pelukan,
Ada tenang yang tak bisa dicetak uang.
Aku pernah mencoba mencari hangat,
Di balik kata-kata yang manis,
Di balik senyum yang samar,
Di balik janji yang akhirnya gugur.
Namun semua itu tak pernah cukup,
Sebab hanya pelukan yang benar-benar bisa,
Membungkus rapuhku tanpa bertanya apa-apa.
Namun jangan salah,
Aku bukan jiwa yang lemah.
Aku berdiri, aku melangkah,
Aku melewati badai sendirian berkali-kali.
Hanya saja,
Di sudut hatiku masih ada ruang.
Yang rindu didekap tanpa syarat,
Meski hanya sebentar.
Andai pelukan bisa dibeli,
Aku rela jadi pelanggan setia.
Bukan karena aku kekurangan,
Tapi karena aku tahu.
Aku layak mendapatkan hangat,
Aku pantas merasa aman.
Dan mungkin, suatu hari nanti,
Aku tak perlu lagi membayar untuk itu.
Karena ada seseorang yang datang,
Membuka tangannya tanpa harga,
Dan menjadikanku rumah di pelukannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI