Lihat ke Halaman Asli

Rifi Hadju

Penulis Buku Min Turobil Aqdam (2018), Tadabbur Cinta (2019), Gadis Pattani Dalam Hati (2019)

Bonek dalam Perspektif yang Lebih Paripurna

Diperbarui: 18 Januari 2020   15:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: persebaya.id

Bertajuk Mbonek Bareng Cak Nun "Noto ati, Ngukir Prestasi", Mbah Nun & KiaiKanjeng diperjalankan untuk membersamai Bonek dan Persebaya di Stadion Gelora Bung Tomo, Sabtu (11/01/20). Sekira ba'dah maghrib, Mbah Nun, KiaiKanjeng, Azrul Ananda as a President of Persebaya, Bapak Kapolrestabes Surabaya dan Bapak Danrem telah rawuh di atas tata panggung yang berbeda sama sekali seperti Sinau Bareng CNKK lazimnya.

Sebab perhitungan kemudahan transisi dari A ke B, panggung Sinau Bareng berkompromi di-setting sedemikian rupa sejajar dengan tinggi tribun stadion. Bonek melingkari panggung, patuh dengan konstruksi tribun yang melingkar.

Space seukuran lapangan sepak bola, membuat agak kesulitan untuk berkomunikasi dua arah. "Kita punya kesulitan karena luasnya stadion ini. Sehingga tidak bisa berkomunikasi secara instan. Harus ada delay-delay," ujar Mbah Nun. Namun, kesulitan itu tampak saling dicari kemudahan formulasinya secara bersama-sama.

Mbah Nun pun tampak berbeda pula. Sinau Bareng yang dihadiri puluhan ribu Bonek dalam birai Forever Game melawan Persis Solo itu, Mbah Nun mengenakan jersey pramusim Persebaya yang gamblang bertuliskan "Wani". Begitupun personil KiaiKanjeng yang kompak teduh mengenakan kaus hijau bertuliskan 'Kami Haus Gol Kamu'.

Perlu diketahui, kalimat 'Kami Haus Gol Kamu' adalah slogan lawas Persebaya di era 80-90-an atas cetusan Dahlan Iskan yang juga ayahanda dari Azrul Ananda.

KiaiKanjeng membuka Sinau Bareng dengan nomor rasa syukur dan matur nuwun kepada Allah Swt dan Kanjeng Nabi Muhammad Saw atas limpahan cinta dan kasih sayangnya kepada hamba dan umatnya.

Kemudian, KiaiKanjeng menyambungkan dengan anthem Song For Pride, lagu wajib Persebaya yang reaksional diikuti oleh puluhan ribu Bonek yang hadir.

Lek Aku Bonek, Terus Kudu Lapo?

Bonek memiliki keunikan dan perbedaan tersendiri. Dalam dunia sepak bola, Bonek hadir membawa warna yang sama sekali berbeda. 

Berbeda dengan pendukung sepak bola tim lain, Bonek justru lahir tanpa disengaja, tanpa struktur organisasi baku. Lamun Bonek justru lahir karena nilai-nilai yang menggumpal ketika mereka bersama, walaupun sejatinya Bonek sungguhlah cair.

Bonek adalah pendukung sepak bola pertama dan terbesar di Indonesia. The first and the biggest.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline