Lihat ke Halaman Asli

ridwan

Fakultas Psikologi Universitas Bosowa

Nilai Siri' na Pacce dalam Mengatasi Fenomena Teror Busur di Kota Makassar

Diperbarui: 12 Oktober 2025   17:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Makassar. Sumber ilustrasi: SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com/Andreawan Tarigan

Beberapa bulan terakhir 2025, masyarakat Kota Makassar kerap diresahkan oleh maraknya kasus pembusuran yaitu tindakan kekerasan jalanan yang dilakukan oleh remaja dengan melontarkan senjata rakita (busur) kepada orang lain. Fenomena ini bukan hanya melanggar hukum, tetapi juga menandai krisis nilai yang menggerogoti akar sosial masyarakat Bugis–Makassar yang sebenarnya kaya dengan filosofi hidup luhur.

Fenomena teror busur tidak muncul dalam ruang kosong. Ia lahir dari kegelisahan sosial, lemahnya kontrol diri, dan pudarnya nilai-nilai moral di tengah derasnya arus modernitas. Namun sesungguhnya, masyarakat Makassar sudah memiliki kearifan lokal yang mampu menjadi benteng moral sekaligus solusi psikologis untuk meredam perilaku kekerasan ini, yaitu nilai Siri’ na Pacce.

Makna Siri' na Pacce?

Bagi orang Bugis–Makassar, Siri’ berarti harga diri, kehormatan, dan rasa malu yang luhur. Ia bukan sekadar gengsi, melainkan kesadaran diri untuk hidup bermartabat dan berperilaku sesuai nilai-nilai kebaikan. Sementara Pacce bermakna empati yang mendalam terhadap penderitaan orang lain, kemampuan untuk “merasa bersama” dan berbuat sesuatu untuk membantu.

Jika Siri’ adalah pengendali diri agar tidak melakukan perbuatan yang memalukan, maka Pacce adalah dorongan hati untuk peduli dan menolong sesama. Kedua nilai ini ibarat dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Siri’ na Pacce menjadi kompas moral yang menuntun masyarakat Makassar untuk hidup saling menghargai, menahan amarah, dan menjaga keharmonisan sosial.

Menumbuhkan Siri' na Pacce di Kalangan Remaja

Psylabos dari Tim PKM-RSH 2025 telah mengkaji efektivitas nilai siri' na pacce sebagai upaya pencegahan yang menunjukkan bahwa nilai siri' dapat menumbuhkan rasa malu untuk menghindari tindakan yang merugikan dan nilai pacce yang menumbuhkan rasa empati kepada orang lain.

Dalam konteks pencegahan perilaku pembusuran, nilai Siri' na Pacce perlu ditanamkan kembali di kalangan remaja. Rasa malu yang membuat seseorang menghindari hal-hal negatif, serta rasa empati yang kuat membuat seseorang berpikir sebelum bertindak: “Bagaimana kalau orang tuaku yang menjadi korban?”, “Bagaimana kalau saudaraku yang terluka?”.

Dari Teror ke Teladan

Makassar bukan kota yang kehilangan arah. Ia hanya perlu kembali kepada nilai yang menjadi jantung peradabannya. Siri’ na Pacce bukan sekadar warisan masa lalu, tetapi jalan menuju masa depan yang lebih damai dan beradab.

Ketika nilai ini dihidupkan kembali di sekolah, keluarga, media sosial, dan lingkungan masyarakat, maka teror busur akan kehilangan maknanya. Yang tersisa adalah generasi muda yang berani menjaga martabat tanpa kekerasan dan peduli pada sesama tanpa pamrih. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline