Lihat ke Halaman Asli

Dean Ridone

Saya Hanya orang Biasa

Saya Copet

Diperbarui: 18 Juni 2015   03:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Sri Markuat/pasangmata.com

Saat anda mendengar kata copet, pasti pikiran anda menerawang ke terminal bis dan angkot, dan juga stasiun KA. Yap, benar, kedua tempat tersebut tempat berkembang biak  untuk para copet. Tidak hanya di kedua tempat tersebut, para copet kadang ikut nyaru jadi penumpang menyusup di dalam kabin-kabin bis, angkot, dan gerbong-gerbong KA.

Cara kerja copet tak jauh dengan yang disaksikan oleh kita di  sebagian film-film komedi. Sementara  jadi korbannya, umumnya mereka yang suka terburu-buru karena tuntutan kerja yang harus tepat waktu, dan mereka yang suka bengong karena baru saja diputusin pacar atau mikirin hutang. Kalau dulu yang menjadi sasaran copet umumnya dompet, tetapi seiring perkembangan jaman dan kemajuan teknologi, para pencopet pun banyak membidik ponsel.

Namun Para pembaca yang geram pada pencopet tak usah khawatir lagi. Baru-baru ini PT. KAI menemukan jurus jitu untuk menaklukan para pencopet, memanjang para pencopet yang tertangkap di kereta di depan peron stasion, orang yang lalu-lalang mendapat kesempatan gratis untuk melihatnya. Di dadanya di pasang tulisan "Saya Copet". Banyak warga yang memfoto copet yang tertangkap tersebut,  Siapa tahu hasil jepretannya bisa jadi oleh-oleh untuk sanak saudaranya yang kemarin kena copet. Jurus ini baru diterapkan di di Stasiun Manggarai.

Apa yang dilakukan oleh PT KAI adalah tindakan yang bagus dan berguna untuk menekan kejahatan copet di KA pada umumnya. Tujuan khususnya dengan memanjang copet di muka umum, yakni agar para   pengguna KRL mengenal dan mewaspadai para pencopet, dan juga merupakan bentuk ancaman untuk copet lainnya.

"Ada beberapa copet yang sudah dua atau tiga kali tertangkap, karena itu para copet ini sengaja dipajang agar penumpang tahu wajahnya," kata Kahumas PT KAI daops I Agus Komarudin kepada detikcom, Senin (18/8/2014).

Kerja PT KAI Top Abiiis, semoga hal ini bisa diterapkan di terminal bis dan di ruang-ruang publik lainnya di seluruh Indonesia. Hebring.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline