Lihat ke Halaman Asli

Reyvan Maulid

Writing is my passion

Sales Vs Business Development, Persepsi Profesi yang Sama padahal Berbeda Tugasnya

Diperbarui: 18 September 2021   15:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by Photomix via Pexels

Seringkali muncul dalam beberapa lowongan pekerjaan bahwa ada perusahaan yang membutuhkan sales mungkin sudah biasa. Tapi lain halnya dengan pekerjaan Business Development, profesi yang terbilang baru dan sebutannya sering didengar dan muncul di perusahaan startup mulai menjadi perhatian bagi para jobseekers atau pencari kerja. 

Namun belakangan ini, kedua pekerjaan ini baik pekerjaan sales maupun business development bagi orang-orang awam terlihat sama, padahal ternyata kedua pekerjaan ini memiliki perbedaan dari segi role pekerjaannya. Business Development kerap disinonimkan dengan Sales karena berbagai alasan. 

Menurut situs jajak pendapat Quora, setidaknya ada tiga alasan yang diutarakan sehingga kerap pekerjaan sales dan business development terlihat sama dari persepsi orang-orang yaitu a) banyak orang merasa "gimana gitu" kalau didekati oleh sales, dan b) BD lebih "terasa" soft selling dibandingkan sales yang sepertinya hard selling. Terakhir, c) lebih keren saja, ya karena ada nuansa "strategic" dari penjualan tadi. Padahal, kenyataannya tidak seperti yang dianggap oleh orang-orang. Kira-kira apa saja perbedaan antar keduanya?

Business Development
Dilansir dari situs Forbes, BD atau business development adalah penciptaan nilai jangka panjang bagi organisasi dari pelanggan, pasar, dan hubungan. Seorang business development menjadi orang yang memiliki tanggung jawab penuh dalam mencari cara untuk berinteraksi, dari ketiga saluran yang ada sehingga bisa menciptakan peluang bagi perusahaan.  

Kenapa disebut jangka panjang? Dalam bentuk yang paling sederhana, "nilai" disini diibaratkan seperti uang tunai, keuntungan, prestise, atau apapun itu sehingga perusahaan berusaha untuk tumbuh. 

Seorang business development bukan hanya memikirkan bagaimana banyak cara untuk menghasilkan keuntungan dalam waktu yang singkat untuk perusahaan. 

Tetapi juga menciptakan peluang, strategi dan taktik agar nilai itu bertahan dalam jangka panjang. Memikirkan pengembangan bisnis sebagai sarana untuk menciptakan nilai jangka panjang adalah satu-satunya cara yang benar untuk berhasil dalam menumbuhkan organisasi secara konsisten. 

Dengan kata lain, seorang BD harus memutar uang terus-menerus agar bagaimana caranya perusahaan selalu berada pada posisi untung. Terdapat tiga fokus utama dalam business development:

1.Pelanggan

Tanpa adanya pelanggan, sebuah perusahaan tidak akan berkembang. Namun, sebuah produk atau jasa tidak akan mungkin cocok bagi semua kalangan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline