Lihat ke Halaman Asli

Restu Kandela

Restu Kandela

Refleksi Kelucuan Kader HMI: Turunkan & Naikan Kanda, Mengadili Menpora RI

Diperbarui: 7 Juli 2023   00:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Seorang Kader HmI baru-baru ini mendeklarasikan gerakan untuk aksi terkait upaya menurunkan Dito selaku Menpora RI. Dalam video singkat yang sudah tersebar di media sosial whatsapp, Kakanda yang memakai kaos hitam dengan berkalungkan gordon HmI tersebut menyatakan bahwa ia berdiri di depan PB HmI untuk mengajak kader HmI se-Indonesia untuk mengadili menpora RI karena diduga terlibat tipikor BTS. Banyak sekali kelucuan dalam pernyataan yang Kakanda ini sampaikan. Kelucuan-kelucuan Kakanda berbaju hitam ini adalah sebagai berikut:

Sumber: Dokumentasi Pribadi

1. Kakanda ini tidak mengenalkan dirinya, sehingga khalayak tidak bisa mengetahui identitasnya dan seolah Kakanda ini tidak ingin dikenal oleh khalayak. Menjadi sebuah pertanyaan terkait betapa lucunya hingga ia lupa untuk mengenalkan namanya yang sudah diberikan oleh kedua orang tuanya.

2. Kakanda ini "sangat independen" dan layak mendapatkan gelar "si paling independen", karena membawa label HmI ke dalam ranah politik. Hal ini sejatinya melanggar independensi etis dan organisatoris HmI karena pernyataannya yang lucu bahwa ia yang menyeru untuk menurunkan Dito, kemudian malah membranding seorang Kanda lainnya, yang saya tidak peduli dengan eksistensi Kanda yang dibranding ini, kemudian Kakanda berbaju hitam itu mengajak kader HmI se-Indonesia untuk menurunkan Dito, namun justru berstrategi dan bertaktik untuk menaikkan Kakandanya sendiri. Sungguh lucu "independensi etis" yang Kakanda ini miliki.

3. Kakanda ini bicara soal keadilan, tetapi Kakanda ini justru tidak menempatkan dirinya sesuai dengan tempatnya. Seharusnya Kakanda ini berbicara di ruang komedi, bukan ruang pergerakan mahasiswa.

4. Karena Kakanda ini tidak punya identitas, maka Kakanda ini seharusnya memikirkan dahulu identitas dan eksistensi dirinya. Barangkali Kakanda ini mungkin kekurangan self-esteem atau kekurangan perhatian atau kekurangan pemahaman dari MoTnya atau mungkin terlalu menggebu-gebu untuk menurunkan Dito dan menaikkan seseorang, untuk kepentingan dirinya (social climbing). Mengolah yang berujung diolah adalah hal yang sia-sia.

5. Karena empat kelucuan tersebut, alangkah eloknya apabila Kakanda ini merefleksikan dirinya dahulu sebagai Kader HmI yang sudah ikut LK I, sebelum melakukan aksi yang mengajak kader HmI se-Indonesia. Apakah Kakanda tidak menyimak materi LK I dengan seksama? Atau bagaimana? Mohon penjelasannya sesegera mungkin.

Maha Benar Allah SWT dan Maha Suci Allah SWT dari kelucuan-kelucuan diatas ini. Semoga tulisan ini dapat menjadi refleksi bagi kader HmI khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk menyampaikan gagasannya dengan etis, rasional, analitik, kritis, universal, sistematis, objektif dan spiritual (RAKUSOS) sebagai ciri mahasiswa sejati. Untuk apa orang tua berjuang membayarmu kuliah, jika engkau menjadi mahasiswa yang gagal dalam berargumen dan ditunggangi dalam melakukan manajemen aksi. 

Teruntuk diriku yang masih berproses, egosentris hanyalah kekhilafanku dan kebenaran mutlak hanyalah milik Allah SWT.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline