Lihat ke Halaman Asli

Konvergensi Media

Diperbarui: 16 Juli 2018   18:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Apakah kalian pernah melakukan browsing, melihat video dan juga chatting secara bersamaan? Yups selamat datang pada dunia konvergensi media. Pada dasarnya konvergensi media diambil dari kata "konvergen" yang berarti bergabung. Yang artinya adalah penggabungan antara media satu dengan media lainnya.

Pada zaman sekarang ini kalian hanya memerlukan 1 benda untuk dapat melakukan beberapa keperluan sekaligus dengan sangat mudah yaitu dengan menggunakan smartphone. Smartphone adalah bukti nyata adanya konvergensi media yang cukup mengambil alih kegunaan dari media-media zaman dahulu. Karena hanya dengan smartphone kita dapat melakukan pembayaran, memesan tiket pesawat, mengirim pesan suara ataupun teks, serta bisa menjadi petunjuk arah (gps).

Tetapi konvergensi media bukan hanya menghasilkan alat seperti smartphone, tetapi juga proses dalam cara kita membuat, mengkonsumsi, dan mendistribusikan media itu sendiri.

Pada zaman sekarang ini Konvergensi Media sudah membuat perubahan pada cara kita menerima data. Kalau biasanya kita mendapatkan berita hanya dari koran , tv atau radio saja. Sekarang kita bisa mendapatkan berita yang sama melalui internet atau sosial media melalui smartphone berbasis online. Dan ada pula perubahan pada bidang pekerjaan. 

Contohnya dahulu wartawan hanya dapat menuliskan berita atau cerita untuk dimuat pada koran agar berita dapat tersampaikan pada khalayak, namun sekarang mereka menyampaikan berita atau cerita melalui video pendek ataupun tulisan yang dimuat pada sosial media ataupun internet yang lebih luas jangkauannya. Ada banyak sebenarnya yang menarik dari pembahasan ini, karena konvergensi media ini bagaikan era baru di bidang informasi dan komunikasi.

Perkembangan media di Indonesia

Dari catatan yang diperoleh dari berbagai sumber, konvergensi media massa di Indonesia bisa kita kemukakan. Ada tiga tipe umum merger dalam industri media, yaitu merger horisontal, merger vertikal dan conglomerate merger. 

Merger horisontal terjadi ketika perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri dan pasar yang sama bersatu. Merger vertikal terjadi ketika dua atau lebih perusahaan yang berbeda tingkat produksinya bersatu dan conglomerate merger terjadi ketika perusahaan yang berbeda jenisnya bersatu. Selanjutnya keberhasilan perusahaan media akan ditentukan oleh proses yang menyangkut tiga hal yaitu proses integrasi, diversifikasi dan juga internasianalisasi. 

Di Indonesia, contoh yang paling mudah untuk memahami proses integrasi vertikal adalah bagaimana femina group yang memiliki anak-anak perusahaan yang memproduksi majalah-majalah seperti femina, gadis, ayah bunda, dewi, FIT, Citacinta, Pesona, seventeen dan lain-lain. Hal tersebut  juga  dilakukan oleh Grup Jawa Pos.

Begitu juga yang terjadi pada media penyiaran Indonesia, bisa kita lihat proses integrasi vertikal juga terjadi. Contohnya mengelompoknya RCTI, TPI, dan Global TV dibawah satu payung MNC (PT. Media Nusantara Citra). Kelompok Grup Bakri dengan bendera PT. Bakrie Brothers membawahi ANTV dan Lativi. Selanjutnya Grup PARA dengan mengusung PT. Trans Corpora membawahi Trans TV dan Trans 7.

Proses selanjutnya adalah diversifikasi, yaitu penyatuan medium-medium komunikasi dalam satu perusahaan dengan maksud proses konsolidasi dari bermacam-macam perusahaan dalam medium yang berbeda untuk memperkecil efek dan resesi sektor-sektor tertentu. Contohnya adalah perusahaan TV memiliki media cetak dan rumah produksi sendiri, semacam RCTI dan koran Seputar Indonesia. Proses selanjutnya adalah Internasionalisasi, yaitu perusahaan media melibatkan kegiatan ekspor dan juga investasi asing dalam sebuah perusahaan. Sebagai contoh adalah media asing yang menjual franchise-nya ke negara lain. Misal majalah Times, Play Boy dan sebagainya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline