Lihat ke Halaman Asli

Mengapa Recovery Data Menjadi Penyelamat di Era Transformasi Digital

Diperbarui: 11 September 2025   11:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Sumber: https://i.pinimg.com/736x/24/92/d2/2492d210bf66d1a1bb7544c84c4e4f40.jpg)

Di era transformasi digital saat ini, data menjadi fondasi utama dalam hampir setiap aspek kehidupan. Dari dunia bisnis hingga kebutuhan pribadi, kita semua bergantung pada data setiap hari. Perusahaan menggunakan data untuk mengambil keputusan strategis, pemerintah menyimpannya untuk pelayanan publik, dan individu menjadikannya wadah kenangan serta dokumen penting. Namun, seiring meningkatnya ketergantungan terhadap data digital, risiko kehilangan data juga meningkat. Dalam situasi inilah layanan recovery data muncul sebagai penyelamat.

Data sebagai Aset Digital Tak Tergantikan

Bila kita menengok beberapa dekade lalu, aset berharga biasanya berupa properti, uang, atau peralatan produksi. Kini, di era digital, aset paling bernilai adalah data. Perusahaan teknologi seperti Google, Amazon, atau Meta bahkan dikenal lebih karena kekuatan data mereka dibandingkan aset fisik.

Bagi perusahaan, data pelanggan, catatan keuangan, laporan penjualan, hingga rahasia dagang adalah jantung dari operasi bisnis. Kehilangan data tersebut sama artinya dengan kehilangan arah dan potensi kerugian miliaran rupiah.

Di sisi individu, data pribadi seperti foto pernikahan, rekaman suara keluarga, dokumen akademik, hingga hasil karya digital juga bernilai emosional dan intelektual. Hilangnya data ini sering kali tidak tergantikan meski dengan uang sekalipun.

Penyebab Kehilangan Data

Kehilangan data bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari teknis hingga non-teknis. Beberapa di antaranya:

  1. Kerusakan fisik perangkat
    Harddisk jatuh, SSD terbakar akibat korsleting, atau memory card patah adalah penyebab paling umum. Komponen internal yang sangat sensitif membuat perangkat penyimpanan rentan rusak.

  2. Kesalahan manusia (human error)
    Menghapus file tanpa sengaja, melakukan format ulang, atau salah melakukan partisi bisa membuat data hilang seketika.

  3. Serangan malware dan ransomware
    Di era digital, serangan siber meningkat tajam. Ransomware, misalnya, bisa mengenkripsi data dan menahannya hingga tebusan dibayar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline