Lihat ke Halaman Asli

R. Syrn

pesepeda. pembaca buku

Teknik Menerawang Cuaca Perasaan Seseorang

Diperbarui: 10 Januari 2023   13:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto : https://toronto.ctvnews.ca/

Seringkali terjadi masalah antar manusia adalah akibat kemampuan komunikasi yang kurang baik, selain itu juga dikarenakan kurangnya kemampuan membaca cuaca yang tidak tepat.  Ini terkait dengan melihat situasi lawan bicara saat ingin berkomunikasi atau berdiskusi.

Semisal ingin bertemu atasan dan ingin berdiskusi tentang masalah di kantor, baiknya sebelum menyampaikan preambule alangkah eloknya terlebih dulu melihat keadaan cuaca perasaan atasan.  Lihat dulu paras mukanya, sedang berbinar-binar atau sedang keruh seperti kolam dangkal yang baru saja diubek-ubek oleh bebek berenang.

Jika wajah beliau sedang terlihat cerah dan ringan senyum, bolehlah pembicaraan diteruskan, tentu saja dengan teknik persuasif yang harus melalui pembukaan sebelum masuk ke pembicaraan pokok masalah.

Akan tetapi apabila terlihat seakan-akan ada badai di wajah dan perilaku beliau, sebaiknya diurungkan dulu pembicaraannya, apalagi terkait dengan masalah. Bisa dibayangkan kita membawa masalah ke hadapan orang yang sedang dirundung masalah, bisa-bisa badai perasaan berubah jadi topan campur halilintar. Seram!

Jika cuaca sedang bagus, perasaan lawan bicara sedang tidak menentu, lebih baik undur diri dulu, biarkan dulu badai berlalu, tunggu langit cerah biru kembali, baru pembicaraan dimulai.  Jika memungkinkan sih ajak ngobrol yang ringan-ringan, atau ngopi biar tenang.  Jika sinyal sudah kembali positif, baru diskusi dilanjutkan.

Dimanapun baiknya seperti itu, jangan ujug-ujug mengajak ngobrol seseorang tanpa melihat suasana hatinya, yang sedikit banyak tergambar dari tingkat kecerahan mukanya.  Ibarat kata cuaca yang baik akan membuat kapal lancar berlayar, sebaliknya jika cuaca sedang buruk, kapal bisa terpental, pecah dan tenggelam ke laut terhantam badai.

Begitulah kira-kira analogi yang seringkali bermanfaat agar komunikasi dan diskusi berjalan dengan baik dan lancar.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline