Lihat ke Halaman Asli

Denyut Nadi Canisius College Cup XL: Kepanitiaan yang Membangun Karakter

Diperbarui: 5 Oktober 2025   08:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Panitia Canisius College Cup XL (sumber: CaniLens)

Canisius College Cup XL dipenuhi dengan suasana lapangan yang begitu hidup, sorak-sorai penonton, strategi yang dimainkan para atlet, hingga momen kemenangan dan kekalahan yang menyisakan cerita tersendiri. Namun di balik semua itu, ada mesin besar yang tak pernah berhenti bekerja, lebih dari 1000 panitia yang menjadi motor utama dari sebuah kegiatan dengan jumlah peserta yang mengikuti mencapai 200 sekolah di Jakarta dan sekitarnya.

Panitia sebagai Motor Penggerak

CC CUP bukan sekadar turnamen olahraga tahunan. Ia adalah kawah candradimuka, tempat anak muda belajar arti kerja sama, disiplin, dan kepemimpinan. Panitia bukan menjadi petugas secara teknis, tetapi juga penggerak yang membuat semua ini mungkin terjadi. Dari pagi hingga malam, mereka menjaga ritme kegiatan agar tetap berjalan, memastikan pertandingan berlangsung aman, tertib, dan meriah. Kalau CC CUP ibarat kendaraan raksasa, maka panitia adalah mesin yang terus berputar. Tanpa mesin, kendaraan tidak akan bergerak; tanpa panitia, seluruh pertandingan dan meriahnya acara hanyalah bayangan. Mereka mengatur jadwal, menyiapkan lapangan, menjaga keamanan, hingga mengatur acara closing dengan baik. Tidak ada peran yang remeh, semua saling terkait, dan kinerja satu divisi bisa menentukan kelancaran divisi lain.

Kepemimpinan dan Pembentukan Karakter

Lebih dari 1000 panitia muda bekerja serempak, membentuk satu irama kerja yang harmonis. Koordinasi sebesar ini bukan sebuah hal yang mudah. Dibutuhkan komunikasi yang jelas, kepemimpinan yang solid, dan komitmen untuk menekan ego pribadi agar tujuan bersama bisa tercapai. Mereka belajar bahwa menjadi pemimpin bukan soal posisi, tetapi soal keberanian bertanggung jawab. Sering kali panitia muda dituntut mengorbankan waktu pribadi, menahan lelah, bahkan menghadapi konflik antar-sesama. Tetapi justru di situlah karakter ditempa disiplin, konsistensi, dan magis untuk selalu memberi lebih dari sekadar cukup.

Banyak orang hanya melihat para pemain yang mencetak gol atau penonton yang bersorak di tribun. Namun di balik panggung, ada panitia yang harus mengambil keputusan cepat ketika jadwal pertandingan molor, mengatur ulang sistem keamanan saat penonton membludak, atau menenangkan peserta yang protes karena merasa dirugikan. Panitia juga membangun ruang persahabatan yang unik. Tidak semua panitia berasal dari satu sekolah, ada yang datang dari berbagai latar belakang. Perbedaan itu diikat oleh satu semangat, menyukseskan Canisius College Cup XL. Dalam kerja panjang yang penuh tekanan, tumbuhlah rasa solidaritas. Saling membantu ketika teman kelelahan, saling melengkapi ketika ada yang kurang, dan saling menguatkan saat menghadapi kritik.

Lebih jauh, kolaborasi panitia juga merambah ke luar, melibatkan banyak pihak yang memiliki peran penting dalam kelancaran acara. Mereka harus berkoordinasi dengan kepolisian untuk memastikan keamanan seluruh area, mengatur lalu lintas di sekitar sekolah, serta menjaga agar arus keluar-masuk penonton tetap tertib. Selain itu, mereka juga menjalin kerja sama dengan sponsor, vendor, dan pihak media yang mendukung jalannya acara dari sisi logistik, publikasi, hingga dokumentasi. Tidak berhenti di situ, panitia turut memastikan kenyamanan penonton yang datang dari berbagai kota, mengatur parkir, transportasi, serta akses informasi yang mudah dijangkau. Dari semua dinamika tersebut, panitia belajar arti membangun relasi yang sehat dan profesional, sebuah keterampilan hidup yang tak hanya berguna dalam kegiatan sekolah, tetapi juga menjadi bekal berharga dalam kehidupan bermasyarakat dan dunia kerja kelak.

Closing: Bernadya, The Changcuters, dan ±4.000 Penonton

Penampilan Bernadya dan The Changcuters saat Closing CCCUP XL (sumber: CaniLens)

Di momen closing CC CUP XL 2025, panitia tidak hanya menyuguhkan hiburan, mereka memikul tanggung jawab besar mengatur acara untuk ±4.000 penonton yang hadir, sehingga koordinasi, keamanan, dan kenyamanan harus benar-benar rapi. Mereka menyusun rundown agar pergantian antara penghargaan pemenang, band, dan konser artis tidak bertabrakan, memastikan sound check & pencahayaan berjalan tepat waktu, menyiapkan jalur pintu keluar-masuk, serta menempatkan petugas keamanan untuk mengatur kerumunan agar tidak terjadi desak-desakan. Penampilan Bernadya dan The Changcuters yang menjadi puncak acara harus digaungkan dalam panggung yang aman dan estetis, tanpa gangguan teknis atau bahaya massa. Dengan demikian, closing yang megah itu bukan hanya momen puncak bagi para peserta, tetapi juga puncak kerja “mesin panitia”, di mana nilai kepemimpinan, tanggung jawab, komunikasi, dan kerjasama diuji sekaligus disinergikan dalam kilau musik dan tepuk tangan penonton.

Panitia CC CUP XL 2025 adalah motor yang terus berputar tanpa henti, mesin yang jarang terlihat tetapi sangat vital. Mereka adalah bukti bahwa anak muda mampu bekerja dengan profesional, bertanggung jawab, dan penuh semangat magis, semangat untuk selalu menjadi lebih baik dari sebelumnya. Melalui CC CUP, mereka tidak hanya menyukseskan sebuah turnamen, tetapi juga menyukseskan proses membangun karakter anak muda Indonesia: tangguh, peduli, dan berintegritas. Pada akhirnya, piala atau medali hanyalah simbol; yang lebih penting adalah karakter yang lahir dari balik panggung, karakter para panitia yang menjadi motor sejati dari CC CUP XL 2025.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline