Lihat ke Halaman Asli

Wiselovehope

Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

Review Novel: 'Maukah Kamu Menulis Denganku?' Karya Achmad Aditya Avery

Diperbarui: 10 Juni 2025   12:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Judul Buku: Maukah Kamu Menulis Denganku?

Jenis buku: novel fiksi remaja

Penulis: Achmad Aditya Avery

Penerbit: Pimedia Publishing, cetakan perdana 2024

Kesan pertama saya sebagai pembaca buku ini saat melihat sampulnya adalah: ini adalah sebuah novel religi, bukan (hanya) novel romansa. Tidak ada lope-lope alias hati-hati, bunga-bunga, maupun apa saja ilustrasi 'simbol' tipikal sebuah novel cinta-cinta pada umumnya. Akan tetapi siapa sangka, isi kisahnya mampu mengajarkan pembaca secara tidak langsung tentang bagaimana rasanya cinta pertama, perasaan kasih sayang murni seorang abege polos, yang ternyata tidak melulu (harus) tentang rayuan dan modus picisan belaka. Juga bukan sebuah novel religi yang mendakwahi atau mengkhotbahi, apalagi hanya pelengkap alias pemanis belaka. Jadi, di mana uniknya novel ini, dan mengapa Anda harus membacanya?

Sebagai seorang penulis lepas yang belum lagi famous alias terkenal plus pembaca buku dari kecil, kisah yang diawali dengan tokoh Hafsy (yang seusia anak sulung saya) sangat relate dan terasa benar gregetnya. Perjuangan Hafsy muda menegakkan prinsip 'tidak mau pacaran' karena peraturan sekolah maupun ajaran kepercayaan yang dipeluknya diawali dengan melamar seorang gadis sebaya bernama Azizah, yang langsung mendapat jawaban tak disangka.

Perjalanan Hafsy menulis cerpen-puisi hingga ikut klub menulis bernama Dictimagi mengantarkannya dari jenjang SMP menuju SMA hingga kuliah, bertemu dengan sahabat-sahabat, guru, serta tentu saja gadis-gadis cantik dan cerdas yang membuatnya bimbang. Ruri si penulis, Sophia si serba bisa, hingga kembali berjumpa Azizah. Siapa yang kelak akan 'menulis selamanya' bersama Hafsy? Jawabannya ada dalam buku ini.

Bukan hanya gombalan dan rayuan apalagi ala-ala kisah remaja yang sudah sering kita baca atau saksikan di layar kaca maupun layar lebar, kisah Hafsy membawa kita hanyut dalam perjuangan dari nol. Mulai dari tidak diakui hingga akhirnya berhasil, bukan menjadi luar biasa kaya raya dari menulis, melainkan kaya pengalaman hidup. Makna tulis-menulis sesungguhnya serta aneka kutipan dan puisi indah bisa dibaca juga dalam novel unik ini. Sebuah koleksi yang nyaman dibaca berkali-kali bahkan setelah tamat, saya akan terus menunggu karya Achmad Aditya Avery yang lainnya. Beliau dikenal juga sebagai seorang penulis puisi, jadi kemampuannya menulis serta memilih kata tidak diragukan lagi. Juga dikenal dengan nama pena Kucing Liar, karya-karyanya bisa dibaca juga di Life Dream Happy

Keunggulan novel ini adalah mampu membawa pembaca hanyut dalam dunia seorang penulis pemula yang sedang jatuh cinta tapi bertekad tidak ingin pacaran. Akan tetapi ternyata sulit sekali untuk melakukannya, bagaimana Hafsy kemudian menjalankan, akankah ia melanggar prinsipnya sendiri? Novel ini juga unggul dalam hal berhasil keluar dari mainstream kisah cinta yang penuh penggambaran manis belaka ala-ala drama seperti tipikal novel zaman now. Masih sangat decent dan aman dibaca remaja-dewasa karena pemilihan diksi yang hati-hati tapi tetap menarik serta tepat.

Kekurangannya hanya satu; kurang panjang! Saya masih menunggu-nunggu dan menduga bagaimana lanjutan kisah Hafsy bahkan setelah akhir novel ini. Masih bisa terus dikembangkan karena perjalanannya belum lagi usai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline