Lihat ke Halaman Asli

Rama Guna Wibawa

Menulis terus sampe lupa caranya berhenti, kecuali adzan, makan dan Bucin

Kegelisahan: Runtuhnya Mental Pemimpin & Hilangnya Mental Komandan.

Diperbarui: 2 September 2025   02:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: Tirto.id

Di kejauhan suara jangkrik bersenandung lirih menjadi simfoni bagi jiwa-jiwa yang gelisah. Malam bukan sekedar gelap, ia adalah pelukan waktu bagi hati yang mencari kedamaian. 

Namun, kedamaian tak kunjung datang dengan segera, ia terhalang oleh benteng kaderisasi, runtuhnya mental sang pemimpin dan hilangnya komitmen sang komandan.

Kaderisasi adalah jantung organisasi, ia harus terus berdetak agar kehidupan terus berjalan sebagaimana mestinya. 

Kaderisasi bukan hanya persoalan pengguguran program kerja semata melainkan lebih dari pada itu adalah soal perbanyak kuantitas dan peningkatan kualitas. 

"Tapi kan, ini tidak mudah" 

"Aku udah coba ko" 

"Kata Temen-temen pengurus bla bla bla" 

Kalimat itulah yang sering terdengar ketika berdiskusi dengan sang pemimpin dalam pembahasan soal kaderisasi. 

Saya meyakini bahwa perjuangan memanglah tidak mudah namun bukan berarti kita harus menyerah. 

Pertemuan dengan kesulitan, pertemuan dengan hambatan, pertemuan dengan tantangan merupakan suatu keniscayaan yang perlu diselesaikan dengan strategi yang matang. Bukan dengan insting ataupun perasaan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline