Lihat ke Halaman Asli

Rahmad Alam

Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Resensi Buku: Empat Arketipe Karya Carl G. Jung

Diperbarui: 3 September 2022   20:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampul depan. Sumber: Dokumen pribadi 


*Judul Buku: Empat Arketipe
*Penerbit: IRCiSoD
*Penulis: Carl Gustav Jung
*Penerjemah: Aquarina Kharisma Sari
*ISBN: 978-623-7378-86-0
*Jumlah Halaman: 232
*Harga: Rp. 65.000


Buku karya Carl Gustav Jung ini berjudul Empat Arketipe yang merujuk kepada empat macam arketipe yang dibahas dalam buku ini. Terlebih dahulu kita mesti tahu siapa itu Carl G. Jung, ia adalah seorang psikolog yang telah banyak dikenal karyanya mengenai alam bawah sadar.

 Psikolog yang lahir di Swiss ini banyak merumuskan teori-teori mazhab psikoanalisa bersama pendirinya, yakni Sigmund Freud. Walaupun pada akhirnya ia memutuskan untuk membuat mazhab baru yaitu psikologi analitikal.


Karya-karya Jung amatlah banyak dan bahkan beberapa baru diterbitkan setelah beberapa tahun ia meninggal dunia. Diantara karya-karyanya yang sudah saya baca seperti Psikologi dan Agama, Diri yang Tak Ditemukan, dan The Spirit in Man, Art, and Literature. 

Dan khusus pada buku ini kita akan membahas lebih dalam mengenai apa itu arketipe dan empat macam contohnya.


Dalam buku ini dibagi menjadi empat bagian, yakni bagian pertama yaitu menjelaskan apa itu arketipe dan sosok arketipe ibu, bagian kedua menjelaskan arketipe kelahiran kembali yang berkaitan dengan pengalaman religius, bagian ketiga menjelaskan fenomenologi roh dalam dongeng, dan bagian terakhir menjelaskan arketipe penipu dalam ketidaksadaran manusia.


Aspek-Aspek Psikologis Arketipe Ibu


Arketipe merupakan sebuah ide yang sudah ada sebelumnya di dalam diri manusia. Arketipe ini seperti prototipe dari fungsi-fungsi psikologis sebelum adanya kesadaran. 

Istilah Arketipe sendiri sudah dipakai lama sejak zaman Plato hingga Santo Agustinus sehingga Arketipe ini bukan hal yang baru lagi.

Keberadaanya ada sejak manusia dilahirkan dan berada di ketidaksadaran yang menunggu untuk naik ke kesadaran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline