Lihat ke Halaman Asli

Rahman Wahid

TERVERIFIKASI

Mahasiswa

Babad Ikhwan Mistis: Love, Sick, and Girl

Diperbarui: 1 November 2020   20:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: Pixabay/gerardom

Ketegangan kian terasa menjelang akan digelarnya aksi menolak Undang-Undang Bangun Harapan Rakyat (UU Bahaya) yang isinya amat kontroversial karena substansinya justru bukan guna membangun harapan rakyat, tetapi hanya sebatas harapan palsu yang semu. Tujuan sebenarnya dari UU Bahaya ini sebetulnya tak lain demi keuntungan segelintir konglomerat yang akan kebanjiran uang jika UU ini berhasil disahkan oleh pemerintah.

Bursh dan barisan anggota ikhwan mistis yang kemudian mendeklarasikan diri sebagai Laskar Pemerhati Harapan Rakyat Independen atau disingkat (Laper Hayati) telah hadir dalam konsolidasi besar darurat di kampus Harapan Ilahi. Di antara mereka juga hadir banyak golongan mahasiswa yang berasal dari berbagai kampus. Semua hadir nampak dengan rona resah yang tak dapat disembunyikan dari balik gestur dan mimik wajahnya.

Tentu saja UU Bahaya yang secara dadakan disahkan banyak menyentak banyak kalangan karena proses peresmiannya pula yang kontroversial. Setelah menunggu beberapa lama, proses konsolidasi dilakukan dengan pembukaan oleh ketua mahasiswa kampus Harapan Ilahi yang dengan tegas berorasi mengenai kekecewaannya terhadap pengesahan sepihak UU Bahaya.

"Kita semua tentu telah mendengar, hari ini, tepat beberapa jam lalu, dewan yang terhormat karena ambisinya telah buta dalam melihat realitas dan prioritas yang diperlukan oleh rakyat!. Substansi UU Bahaya jelas tidak selaras dengan kebutuhan rakyat saat ini yang lebih membutuhkan akses pelayanan masyarakat terjangkau, fasilitas publik yang murah dan ramah, serta pencerdasan lewat akses pendidikan yang mudah" Katanya sambil mengepalkan tangan kiri.

"Sementara itu kawan-kawan, UU Bahaya malah semakin menjauhkan bangsa ini dari tujuan utamanya yaitu mensejahterakan dan mencerdaskan rakyat, semua itu karena UU Bahaya ini dipenuhi unsur kapitalisme dan komersialisasi. Bukan hanya itu kawan-kawan UU ini juga malah memberikan keleluasaan bagi para panjahat ataupun koruptor karena minimnya hukum yang akan mereka terima!. Semua itu jelas tidak dapat diterima. Jika dewan atau presiden sekalipun tidak bisa membatalkan UU Bahaya ini, maka hanya ada satu cara yang bisa dilakukan oleh rakyat, apa itu kawan-kawan?"

"LAWAN!! LAWAN!!!" Suara lantang dari semua yang hadir menggema.

Orasi kemudian diakhiri, selanjutnya beberapa orang yang ditunjuk sebagai koordinator dan sub koordinator bergantian menjelaskan teknis aksi yang akan dilaksanakan esok hari. Sebagai informasi, aksi tolak UU Bahaya akan dilaksanakan serentak di seantero negeri dengan titik pusat di ibukota negara khushsnya di depan gedung dewan, sementara itu aksi satelit akan dilakukan di kota-kota besar.

Untuk aksi yang diikuti ikhwan mistis akan dilakukan di gedung dewan cabang provinsi mengingat jarak dan waktu yang cukup jauh jika massa diarahkan ke titik pusat aksi di ibukota. Singkatnya aksi esok hari akan dimulai sejak pagi hari hingga malam atau sampai tuntutan terpenuhi. Mendengar informasi itu, sepulang konsolidasi para ikhwan mistis berkumpul guna mematangkan persiapan esok hari di selasar masjid.

Bursh membuka rapat persiapan yang digelar sekitar jam 1 malam tersebut

"Baik kamerad, terimakasih atas kesediannya tadi untuk sama-sama menghadiri konsolidasi. Mengingat waktu yang sudah sangat larut, maka mari kita to the point kepada persiapan esok hari. Mengingat aksi akan dilakukan secara penuh dari pagi hingga malam, maka kita akan membagi giliran tugas orang yang akan memegang massa aksi kita, sebelumnya apa ada usulan siapa yang kira-kira akan memegang massa aksi dari pagi hingga siang? Atau ada yang ingin mengajukan diri?" Tanya Bursh

Seluruh ikhwan mistis terdiam ketika mendengar pertanyaan Brush, Babe dan Duls hanya saling bertatapan tanpa berkata-kata, sementara itu Mou, Vey, dan Egi juga nampak sibuk menggaruk-garuk kepalanya, di sisi lain Dede malah terlihat sudah tertidur pulas di pojok selasar masjid dengan posisi yang saling berdekapan. Dalam kesunyian beberapa saat, Bale kemudian mengajukan diri sebagai koordinator untuk pagi sampai siang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline