Lihat ke Halaman Asli

Rahman Wahid

TERVERIFIKASI

Mahasiswa

Pendidikan dan Dilema Alienasi Masyarakat

Diperbarui: 7 Juli 2020   05:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi kegiatan belajar di sekolah. (Sumber foto: Pixabay/Ken19991210)

"Seperti yang dikatakan oleh Tilaar bahwa pendidikan merupakan salah satu sarana untuk menciptakan tatanan masyarakat yang harmonis, saling menghargai, dan saling mencerdaskan." 

Perdaban manusia dari waktu ke waktu telah memperlihatkan bahwa dalam sejarahnya umat manusia telah mengalami banyak perubahan serta pembaharuan. 

Mulai dari zaman paling primitif hingga kini yang sudah berada pada fase modern, peradaban manusia masih terus berlanjut dengan segala konsekuensi dan dampak yang dihasilkannya.

Pada setiap perjalanan peradaban selalu terdapat satu hal utama yang menjadi pemantiknya, hal itu tidak lain adalah pendidikan. Telah menjadi fitrahnya bahwa pendidikan merupakan sarana bagi umat manusia dalam mengembangkan eksistensinya, baik itu yang bersifat jasmaniah maupun rohaniah. 

Sebuah keniscayaan bahwa tujuan pendidikan pada hakikatnya adalah untuk mengembangkan segala potensi yang dimiliki oleh manusia, sehingga dengan begitulah seorang manusia dapat dikatakan sebagai manusia yang sejati.

Salah satu potensi utama yang berusaha dikembangkan oleh pendidikan adalah potensi sosial manusia. Cerita dan berbagai literatur telah banyak mengatakan bahwa pada dasarnya manusia merupakan mahkluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri.

Dalam ilmu sosial misalnya sering digambarkan bahwa manusia tidak dapat hidup tanpa manusia lain, manusia selalu membutuhkan bantuan dari sesama manusia lainnya, baik itu dalam mencukupi kebutuhan primernya, menjaga keamanannya, dan menggenapkan hakikat kemanusiaannya.

Perlu diakui bahwa peran pendidikan terhadap pengembangan jiwa sosial manusia adalah hal pokok yang tidak boleh dilupakan. Keterampilan sosial mutlak diperlukan oleh setiap manusia, mulai dari muatan nilai-nilai filosofisnya dan juga dalam konteks praktisnya. 

Keberadaan keterampilan sosial yang tinggi dalam diri manusia memungkinkan proses interaksi sosial akan terus terjadi, hal ini tentu saja selanjutnya membuat aktivitas sosial dalam sekup yang lebih luas menjadi terus berjalan misalnya kegiatan ekonomi, politik, budaya, dan berbagai aspek kehidupan sosial lainnya.

Itulah sebabnya banyak ilmuwan sosial katakanlah Durkheim, Webber, dan Marx juga mengatakan bahwa interaksi sosial lah yang dapat membuat roda peradaban bisa tetap bertahan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline