Di era serba cepat seperti sekarang ini, siapa sih yang ga tau fast food? dari ujung kota sampai sudut desa, fast food tu udah jadi simbol gaya hidup baru, rasanya yang gurih nikmat dan penyajian yang super duper cepat, sangat amat menarik untuk kalangan Gen Z yang gak mau ribet dan sat set. Tapi, di balik itu semua banyak cerita yang jarang di ulik loh.
Globalisasi itu bukan cuma soal teknologi dan budaya-budaya pop yang menyebar tetapi juga soal makanan. Adanya fast food di Indonesia itu bukan juga kebetulan tapi bagian dari gelombang global yang menbawa makanan kultur barat ke mancanegara.
Restoran siap saji seperti McDonald's, Burger King, dan masi banyak lagi hadir dengan pendekatan "universal taste" yang dirangcang sedemikian rupa supaya bisa diterima diberbagai lidah. Menurut survei dari Statista tahun 2024, lebih dari 68% Gen Z di Asia Tenggara mengonsumsi fast food minimal 1-2 kali dalam seminggu. Alasannya? karena praktis dan murah.
Bahaya untuk mengkonsumsi fast food berlebihan, bisa memicu berbagai masalah kesehatan, seperti Obesitas, Penyakit Jantung dan penyakit-penyakit lainnya.
Ada sedikit tips nih untuk mulai gerakan-gerakan kecil yang mengarah untuk mulai ke pola makan lebih sehat dan berkelanjutan, contohnya :
- Buat "Meal Prep" seperti yang lagi viral di Tiktok
- Konsumsi fast food lebih selektif (pilih makanan yang sehat, misalnya "Grilled daripada Fried").
Fast food nggak salah. Tapi, yang jadi masalah itu ketika kita lupa mengontrol porisnya. Kita tetep bisa nikmatin crispy chicken atau burger favorit kita, tapi dengan porsi yang bijak dan tetap peduli sama dampak baik buat tubuh, lingkungan, maupun budaya kita sendiri. Karena makan itu bukan hanya soal kenyang, tapi juga soal bagaimana kita merawat diri dan merawat dunia ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI