Lihat ke Halaman Asli

Rahma Fatima

Long life learner

Orang Tua dan Pendidikan Bermutu: Menyiapkan Anak Hadapi Tantangan Abad 21

Diperbarui: 25 September 2025   09:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelajar harus siap hadapi tantangan abad 21. (sumber: shutterstock.com)

Abad ke-21 telah berjalan selama lebih dari dua dekade dan kita bisa menyaksikan bagaimana dunia berubah begitu cepat. Perkembangan teknologi yang pesat dan persaingan global yang semakin ketat menjadi tantangan dalam menghadapi abad ini.

Oleh karena itu, sebagai orang tua, kita memiliki tanggung jawab untuk memastikan agar anak-anak kita mendapatkan pendidikan bermutu yang relevan dengan kebutuhan zaman. Pendidikan bermutu adalah bekal utama agar mereka tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga mampu berkontribusi.

Pendidikan bermutu dengan kompetensi 4C adalah pendidikan yang tidak hanya menekankan pencapaian akademik, tetapi juga membekali anak dengan keterampilan berpikir kritis (Critical thinking), kreatif (Creativity), mampu berkomunikasi efektif (Communication), serta bekerja sama (Collaboration), sehingga siap menghadapi tantangan abad 21.

Memberikan pendidikan bermutu pada anak tidak hanya kewajiban guru di sekolah. Orang tua pun harus berperan aktif dalam menanamkan nilai dan menciptakan lingkungan belajar yang mendukung di rumah.

Saya teringat seorang kepala sekolah SD yang pernah berkata seperti ini:
"Kami para pengajar berusaha untuk membentuk anak dengan baik di sekolah, tetapi orang tua lah yang harus memastikan anak tetap terbentuk baik di rumah. Bayangkan seperti ini: kita semua punya tujuan membentuk sebuah gedung yang indah dan kokoh.

Di sekolah, kami sudah berusaha menyusun bata demi bata agar wujud bangunan yang diinginkan dapat tercapai. Sayangnya, setelah pulang sekolah, bata-bata tersebut hancur berjatuhan karena orang tua tidak membantu untuk mempertahankannya.

Orang tua harus jadi teladan yang baik dan melanjutkan apa yang sudah ditanamkan di sekolah. Jika di rumah anak dibiarkan tanpa arahan, atau bahkan diberi contoh yang bertolak belakang, maka usaha kami para pengajar akan sia-sia.

Akhirnya, kami harus menyusun bata lagi dari awal karena setiap hari selalu hancur. Kalau begitu, kapan gedung yang indah dan kokoh itu bisa terwujud?"

Perkataan dari kepala sekolah tersebut masih saya ingat sampai sekarang. Artinya, perlu kerja sama antara guru di sekolah dan orang tua di rumah demi terwujudnya generasi yang gemilang di masa depan, yaitu pribadi anak yang cerdas dan siap hadapi tantangan abad 21.

Di masa depan, mereka harus bisa menjadi generasi yang adaptif, kritis, kreatif, dan memiliki karakter yang kuat sehingga mereka mempunyai daya saing yang tinggi serta mampu menghadapi berbagai tantangan global.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline