Lihat ke Halaman Asli

Rahayu Damanik

TERVERIFIKASI

Ibu Rumah Tangga

Membalas Selingkuh dengan Selingkuh, Salahkah?

Diperbarui: 24 Maret 2021   20:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membalas selingkuh dengan selingkuh tidak bisa memberikan kepuasan batin sebaliknya menghancurkan suami, istri, dan anak-anak (foto: www.breaking2news.com)

Suami atau istri yang diselingkuhi pasti merasa sakit, kecewa, bahkan bisa dendam kepada pasangan sendiri karena kepercayaannya telah dinodai sehingga merasa harga dirinya telah dilecehkan. 

Ingatan tentang perselingkuhan pasangan pun sulit sekali dilupakan meskipun pasangan sudah mengaku bersalah, memohon maaf, dan menyadari kesalahan sendiri. 

Namun alih-alih memaafkan tidak jarang ada keinginan untuk membalas dendam dengan melakukan perselingkuhan juga.

Membalas pasangan dengan perselingkuhan dilakukan untuk memberi pelajaran kepada suami atau istri yang berselingkuh tersebut agar tahu bagaimana tersiksanya hati yang dikhianati. 

Selain itu, rencana membalas pasangan dengan selingkuh juga bertujuan untuk memastikan suami atau istri yang selingkuh bisa benar-benar menyesali perbuatannya.

Rasa sakit akibat diselingkuhi orang yang paling disayangi pastilah sangat berat namun membalas perselingkuhan dengan selingkuh akan memberikan risiko yang terlalu banyak. Berikut akibat yang ditanggung bila memilih membalas pengkhianatan pasangan dengan selingkuh juga.

1. Membalas selingkuh dengan tindakan yang sama tidak akan membuat lega malah sebaliknya justru dihantui rasa bersalah sebab melakukan hal yang tidak benar. 

Bahkan bukan tidak mungkin rencana membalas dendam membuat kita menjadi ketagihan berselingkuh. Bila sudah begini bagaimana nasib keluarga kita?

2. Bila membalas selingkuh dengan selingkuh maka anak-anak akan belajar kalau perselingkuhan adalah masalah yang biasa dalam keluarga dan wajar bila dibalas dengan selingkuh juga. 

Dalam pemikiran anak akan tertanam kalau kita disakiti harus balas menyakiti sehingga mereka sangat mudah belajar mengenai kebencian. Siapa yang akan mengajarkan mereka tentang kesetiaan kepada pasangan dalam segala kondisi dan kebesaran hati untuk memaafkan?

3. Membalas kejahatan dengan kejahatan adalah perbuatan yang tidak mulia yang membuat kita menjadi sama saja dengan pasangan yang berselingkuh. Bila kita kemalingan apakah harus menjadi maling juga untuk menyelesaikan masalah? 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline