Efisiensi pembelajaran adalah investasi kritis yang memberikan bekal terbaik bagi anak untuk berkembang secara kognitif dan menghadapi tantangan di masa depan.Perkembangan kognitif balita, yang mencakup kemampuan berpikir, menalar, memecahkan masalah, dan memahami konsep dasar, terjadi pada tingkat yang sangat pesat.Cara kerja otak anak usia dini usia (0-8 tahun),yang masih sangat mengandalkan pengalaman konkret, interaksi, dan permainan. Pada fase ini otak anak ibarat spons yang menyerap informasi dari lingkungannya. Namun, tidak semua informasi diserap dengan sama efektifnya. Pembelajaran yang tidak efisien seperti metode hafalan atau materi yang terlalu abstrak seringkali tidak menempel karena tidak relevan dengan dunia anak. Sebaliknya, pembelajaran yang efisien menciptakan jembatan antara konsep abstrak dengan pengalaman nyata anak, membuatnya lebih mudah dipahami dan disimpan dalam memori jangka panjang.Balita yang terbiasa dengan metode ini cenderung memiliki konsentrasi yang lebih baik, lebih percaya diri dalam memecahkan masalah, dan memiliki motivasi internal untuk belajar. Mereka membutuhkan bimbingan,empati,dan kehadiran emosional dari orang dewasa. Akan tetapi anak tidak membutuhkan kesempurnaan dari orang tuanya, melainkan kehadiran yang tulus dan hubungan yang hangat penuh dengan kasih sayang agar mereka tumbuh optimal secara menyeluruh.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI