Lihat ke Halaman Asli

Raesita Dien

@raesitadien

Lily of The Valley - 4 (Ramalan)

Diperbarui: 3 Oktober 2025   19:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image by author

Di rumah ini, ada satu ruangan yang tidak dapat diakses oleh sembarang orang. Hanya Eyang Papi, Ibu, dan aku. Aku pun dapat memasukinya jika diminta oleh Eyang Papi saja. Ruangan itu adalah tempat penyimpanan kekayaan benda keluarga ini.

Ruangan tersebut berada di antara perpustakaan dan kamar Eyang. Tak sembarang orang bisa masuk ke dalam sana. Pintu penyambung sekaligus satu-satunya akses ke sana berada di kamar Eyang Papi, dilengkapi dengan smart door lock yang sandinya hanya diketahui oleh kami bertiga. Pintu itu juga ditutupi cermin besar yang dapat bergeser sehingga orang yang masuk ke dalam kamar Eyang tidak akan mengira keberadaannya.

Jika membicarakan ruangan itu, Eyang, Ibu, dan aku menyebutnya 'ruang kerja Eyang,' sehingga orang-orang---termasuk para pekerja di rumah ini---akan mengira ruangan yang dimaksud adalah ruang kerja Eyang di lantai satu yang diketahui oleh mereka.

Aku pernah masuk ke sana untuk membantu Eyang Papi menata atau membersihkan barang-barang antik miliknya: replika kapal-kapal Inggris, Spanyol, dan Jerman dari kayu rosewood. Kutangkap memang ruangan itu sepantasnya disebut ruang koleksi. Dindingnya dipenuhi lukisan dan pajangan-pajangan aneh---kepala banteng, rusa, singa, sampai serigala, entah asli atau hasil dari taxidermy---aku tidak tahu.

Juga pada salah satu sisi ruangan, terdapat sebuah rak yang dirancang menyatu dengan dinding, hidden cabinet, yang difungsikan untuk menyimpan manuskrip silsilah keluarga Eyang Papi dan keluarga Eyang Mama: nama-nama leluhur, tanggal lahir, pernikahan, kematian; serta ada catatan tentang cerita-cerita nenek moyang mereka---seperti catatan pribadi leluhur yang memiliki nilai masa lalu yang ingin dijaga oleh Eyang Papi. Tak tertinggal dokumen penting seperti surat tanah, surat wasiat, surat kepemilikan perusahaan, surat kepemilikan properti, dan lain-lain yang disimpan dengan rapi di dalam sana.

Di sisi lain ruangan juga bertengger safe deposit box---brankas besar untuk menyimpan barang berharga---yang menjadi tempat penyimpanan emas batangan serta koin emas asli: Gouden Tientje cetakan 1912 bergambar Ratu Wilhemina dan lambang kerajaan Belanda bertuliskan "God Zij Met Ons" yang berarti "Tuhan Bersama Kita." Tidak tahu aku berapa jumlah pasti emas batangan dan koin-koin itu, hanya pernah melihat Eyang Papi membuka salah satu box-nya. Tetapi insting-ku berkata bahwa setiap kotak yang tersedia pada safe deposit box memang didedikasikan sebagai rumah bagi mereka.

Jika berkaca dari garis keturunan keluarga ini, dimana orangtua Eyang Papi dan Eyang Mama diceritakan memang cukup dekat, jadi kuperkirakan kekayaan kedua pihak keluarga diwariskan kepada David dan Sophie yang merupakan anak tunggal dari pasangan Basuki dan Meijer.

Persis di bagian tengah ruangan, berdiri secara melingkar rak-rak kaca besar dan sedang, beberapa dengan manekin leher, manekin tangan, beberapa dengan bantalan empuk, sebagai tempat bersemayamnya perhiasan logam mulia: kalung, gelang, dan cincin berjejer dalam beragam bentuk dan warna yang menyilaukan.

Beberapa bentuk perhiasan yang menarik perhatianku antara lain: The Harmony, kalung emas berukuran cukup besar dengan motif rumit, seperti kalung-kalung yang dipakai perempuan kerajaan India, dihiasi batuan berwarna merah berkilau-kilau. Aurora Drops, sepasang anting besar dengan kecantikan siang dan malam, berwarna campuran ungu, merah, biru, dan sedikit kehijauan, bisa berubah-rubah warnanya ketika dilihat dari sudut dan pencahayaan yang berbeda karena memiliki efek pleokroisme dan kromatisme, bukan main, wajib kutengok bila melewati batuan Alexandrite itu.

Lalu di sampingnya, terpajang sebuah kalung yang tersusun dari berlian dan pada masing-masing jaraknya tergantung batu-batu zamrud, ck ck, setiap melihatnya aku bertanya-tanya dalam benak, ini kah perhiasan yang biasa dipakai oleh ratu-ratu kerajaan Inggris, Denmark, dan Persia itu?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline