Lihat ke Halaman Asli

Puji Hastuti

TERVERIFIKASI

DOSEN

Puisi | Harapan yang Berbeda

Diperbarui: 12 April 2020   05:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku berharap yang kupegang sehari-hari adalah Alquran, namun kenapa gawai yang selalu ada di tangan

Aku berharap yang kubaca adalah ayat-ayatNya, namun kenapa lebih banyak cerita

Aku berharap waktuku habis di dalam goa perenungannyaNya, namun kenapa detik demi detik yang kulalui bukan lantunan doa-doa

Aku berharap yang keluar dari lisanku adalah dzikir dan murojaah, namun kenapa yang keluar dari sana  nyanyian dan  ghibah 

Aku berharap dari tanganku keluar hasil karya, namun kenapa jempolku lebih banyak mengetik laptop dan hape saja

Aku berharap yang kuhasilkan hari kemarin adalah proposal kehidupan, namun kenapa tak kunjung terselesaikan

Aku berharap bisa mengajak anak-anakku rajin ibadah, namun kenapa kubiarkan mereka hanya rebah

Aku berharap  isi rumahku bersih dan tertata rapi, namun kenapa debu-debu tak pernah dielapi

Aku berharap meja makanku  tersaji makanan, namun kenapa komporpun tak kunyalakan 

Aku berharap keluar keringat membasahi tubuh, namun kenapa untuk olah raga akupun mengeluh

Aku berhatap begini, namun kenapa yang terjadi begitu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline