Lihat ke Halaman Asli

Himam Miladi

TERVERIFIKASI

Penulis

Sudah Waktunya Pemerintah Membatasi Turis China Berkunjung ke Indonesia

Diperbarui: 28 Januari 2020   01:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyambut kedatangan wisatawan asal Kunming Cina di Bandara Internasional Minangkabau pada Minggu (26/1) (Antara/Iggoy)

Menteri Kesehatan dr. Terawan Agus Putranto mengingatkan masyarakat agar menjaga imunitas tubuh dan berdoa supaya virus corona tak masuk ke Indonesia dan masyarakat Indonesia terhindar dari virus mematikan tersebut. Sebab potensi penyebaran virus itu bisa saja terjadi di negeri ini.

"Kuncinya tetap terus berdoa dan jaga imunitas tubuh. Buktinya negara lain sudah kena pun kita karena menjaga dengan baik, diridai, diberkahi Tuhan. Kalau besok, ya kita doakan jangan sampai ada, kita doakan tapi kita berjuang menjaganya," tuturnya.

Pernyataan Menkes Terawan seolah mengisyaratkan pemerintah Indonesia sudah mengupayakan segala cara untuk mencegah masuknya wabah virus corona ke Indonesia. Dengan kata lain, berdoa adalah upaya terakhir yang bisa dilakukan pemerintah dan masyarakat Indonesia agar virus yang sudah menyebar ke 13 negara ini tidak sampai masuk ke Indonesia.

Yang jadi pertanyaan adalah, apa saja langkah pencegahan yang sudah dilakukan pemerintah Indonesia?

Netizen Meminta Pemerintah Menolak Turis China

Selain memasang thermal scanner di bandara, pelabuhan dan pintu masuk negara lainnya, beberapa pemerintah daerah sudah menyiapkan ruang perawatan khusus bagi warga, khususnya WNA yang diduga terinfeksi virus corona. Namun langkah ini dianggap belum cukup.

Pada Minggu (26/1), netizen Indonesia melambungkan tagar #TolakSementaraTurisChina di jagad maya. Tagar tersebut dimaksudkan untuk mengingatkan pemerintah bahwa salah satu pintu masuk virus corona bisa menyebar ke Indonesia adalah lewat kedatangan turis China.

Netizen beranggapan, tagar tersebut bukan sebagai bentuk diskriminasi atau tindakan rasis. Melainkan salah satu upaya preventif yang bisa dilakukan pemerintah Indonesia untuk mencegah penyebaran virus mematikan ini di wilayah Indonesia.

Terbukti, beberapa WNA atau WNI yang baru pulang dari China menderita gejala flu yang mirip dengan gejala virus corona. Di lombok, seorang turis China dirawat di ruang isolasi RSUD Mataram. Sementara itu, Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung mengisolasi 2 pasien laki-laki suspect virus corona.

Satu pasien adalah pekerja asal China. Pasien berinisial HG ini pada 12 Januari 2020 sempat datang pergi ke Xinhua, kota yang berjarak 1.300 dari Wuhan, kota pusat penyebaran virus corona.

Pasien lainnya adalah warga Bandung berinisial H yang dalam riwayat perjalanannya pernah pergi ke Singapura pada 19 Januari 2020. Karena di Singapura sendiri sudah terdapat 2 kasus positif virus corona, pihak RSHS langsung merawat pasien tersebut di ruang isolasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline