Lihat ke Halaman Asli

Prayogo PH

Pelajar seumur hidup

Nostalgia dengan Musik Emo di Era Millenial

Diperbarui: 15 November 2018   22:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.fuse.tv/

Ketika trend Musik Indie bergenre Emo sudah mulai tergerus ombak musik-musik bergenre populer dan alternatif seperti 30 Second To Mars, Angels and Airwaves, Coldplay di Era 2000 hingga 2010, bagi saya segala jenis musik itu terasa nikmat di dengarkan jika kita sebagai pendengar mamang, lah typo kan tuh.. maksud saya memang merasa klop atau cocok dengan musik yang kita dengarkan, terlebih jika kita suka lirik nya. 

Trend musik Emo bagi saya adalah Golden Era pada jamannya, mungkin sekitar 2005 hingga 2010, dimana band Emo luar pertama yang saya dengarkan adalah Underoath, Saosin, Silverstein, From First To Last (vokalisnya sekarang jadi DJ terkenal yaitu Skrillex), Alesana, Blessthefall, Chiodos, kalau di scene musik Emo lokal ada yang paling harum namanya Killing Me Inside (sebelum jadi pop seperti sekarang ya), Alone At Last, The Side Project, Seems Like Yesterday, dan Killed by Butterfly. 

Wah jadi nostalgia deh... di Era Millenial ini saya cukup resah karna terlalu banyak musik-musik Indie yang membawakan musik-musik syahdu dan saya pribadi menganggap Musik Emo masih tetep dibutuhkan untuk konsumsi orgasme telinga beberapa orang (termasuk saya), saat berselancar di dunia internet tak sengaja saya menemukan sebuah band bernama Eleventwelfth, 

https://twitter.com/eleventwelfth

saya beli albumnya di iTunes dan berhari-hari saya dengarkan album nya kok buat saya mengingatkan saya dengan musik Emo kala itu... Memang kita gak bisa menolak perubahan jaman tapi kenangan memang patut diapresiasi untuk di kenang.



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline