Lihat ke Halaman Asli

Prayitno Ramelan

TERVERIFIKASI

Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Geliat JAD dan Bangkitnya Terorisme, Saatnya Koopsus dan Densus Bersinergi

Diperbarui: 1 April 2021   15:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Petugas kepolisian melakukan pemeriksaan di sekitar sisa-sisa ledakan dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katolik Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021). Ledakan bom di gereja tersebut mengakibatkan dua korban tewas yang diduga pelaku bom bunuh diri serta melukai 14 orang jemaat dan petugas gereja. (sumber: ANTARA FOTO/ABRIAWAN ABHE via kompas.com)

Bom yang meledak di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3) merupakan bom bunuh diri, di mana kedua pelaku (Lukman dan isterinya YSF) yang mengendarai sepeda motor tewas. 

Ia dan istrinya berusaha memasuki gereja sebelum meledakkan diri, mengakibatkan 20 orang di wilayah gereja itu luka-luka. 

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyebut bahwa ledakan di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021) diduga termasuk jenis bom panci. 

"Ledakan yang terjadi, suicide bomb dengan menggunakan jenis bom panci," ujar Listyo saat menggelar jumpa pers di depan Gereja Katedral Makassar, pada Minggu malam.

Kapolri Jenderal Pol Listyo bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengecek langsung lokasi ledakan bom bunuh diri yang terjadi pada pukul 10.30 WITA. 

"Jadi mereka (pelaku) adalah bagian dari pengungkapan beberapa waktu lalu, kurang lebih 20 orang kelompok JAD. Mereka bagian dari itu. Inisial serta data-datanya sudah kita cocokan," ujar Listyo. Pelaku terafiliasi dengan jaringan teroris yang melakukan aksi bom bunuh diri di Jolo, Filipina, beberapa waktu lalu.

"Kelompok ini tergabung dengan kelompok yang pernah melakukan kegiatan operasi di Jolo, Filipina tahun 2018," ujar Listyo dalam jumpa pers di Makassar, Minggu (28/3/2021). 

Gerak cepat Polri langsung melakukan penangkapan lanjutan terhadap jaringan JAD di Bima, Bekasi, Condet dan Makassar. 

Polri juga menemukan bom-bom aktif serta bahan pembuatan bom yang dipersiapkan untuk melakukan penyerangan.

Jaringan Jamaah Ansharut Daulah

Pada bulan Februari 2015, Islamic State (ISIS) menyampaikan instruksinya melalui Aman Abdurrahman tokoh organisasi teroris Tauhid Wal Jihad agar jamaah Indonesia segera meleburkan tandzim dan menyiapkan publikasi perwakilan Daulah Islamiyyah Wilayah Indonesia-Asia Tenggara yang meliputi Indonesia (pusat), Malaysia, Thailand dan Philipina. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline