Lihat ke Halaman Asli

pratiwi bayinah nurhasanah

Guru SMAN 10 Bekasi

Best Practice - Penerapan Model PBL Terintegrasi TPACK untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik XII MIPA.

Diperbarui: 9 Desember 2022   18:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Lokasi                                     : SMAN 10 Bekasi

Lingkup Pendidikan               : Sekolah Menengah Atas

Tujuan yang ingin dicapai      : Untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar biologi

 peserta didik kelas XII MIPA pada materi hereditas.

Penulis                                     : Pratiwi Bayinah Nurhasanah, S.Pd

Tanggal                                   : 7 Desember 2022

SITUASI

Latar Belakang

Yang melatarbelakangi penulisan best practice ini adalah, seperti yang kita ketahui bahwa kurang lebih 2 tahun proses pembelajaran dilakukan secara daring. Dimana, guru dan peserta didik dipisahkan oleh jarak yang membuat kurangnya interaksi dan kolaborasi dalam proses pembelajaran. Guru menyampaikan materi melalui zoom atau google meet yang terkadang peserta didik tidak memahami materi yang disampaikan. Bahkan, tidak sedikit guru hanya memberikan bahan ajar tanpa dijelaskan, sehingga materi yang disampaikan oleh guru dalam pembelajaran secara daring hanya mampu diserap oleh peserta didik sekitar 25% - 30% saja. Lamanya pembelajaran daring juga membuat semangat dan minat belajar peserta didik menurun.

Selain faktor tersebut, peserta didik di abad-21 ini cenderung bosan ketika pembelajaran hanya teacher centered. Guru hanya memberikan materi dengan metode ceramah. Metode pembelajaran yang itu-itu saja membuat pembelajaran di kelas menjadi monoton, tak jarang peserta didik mengantuk dan tidak bersemangat mengikuti proses pembelajaran, hal itu memberikan dampak terhadap hasil belajar yang didapatkan oleh peserta didik menjadi rendah.

Kondisi seperti ini bisa terjadi dikarenakan dalam pembelajaran, guru jarang menggunakan model pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik, guru tidak memahami model-model pembelajaran berbasis TIK serta keterbatasan dalam penggunaan platform media ajar, ditambah dalam pembelajaran jarang menggunakan media yang menarik bagi peserta didik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline