Lihat ke Halaman Asli

Prabu Mulya Singacala

Menulis itu merawat ingatan agar selalu diinggat

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Diperbarui: 4 September 2025   22:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelaksanaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Baiturrahmah Jln. Pemuda Majalengka. (Dokpri). 

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Pada malam 12 Rabiul Awal 1445 Hijriah, bertepatan dengan 4 September 2025, gema selawat memenuhi masjid, musala, dan langgar. Tanggal ini menjadi momen istimewa bagi umat Islam untuk mengenang dan mengenal lebih dekat sosok Nabi Muhammad SAW, utusan terakhir Allah SWT yang membawa rahmat bagi seluruh alam semesta. Beliau adalah manusia agung yang diutus untuk menyempurnakan akhlak seluruh umat manusia.

Seruan untuk Berselawat

Dalam Al-Qur'an, Allah SWT menyerukan, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawat kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya."

Seruan ini menunjukkan betapa pentingnya bershalawat. Shalawat bukan hanya perintah bagi manusia, melainkan juga bagi seluruh makhluk ciptaan-Nya, termasuk malaikat. Shalawat menjadi jembatan spiritual yang menghubungkan kita sebagai manusia biasa dengan Nabi Muhammad SAW.

Ada banyak bentuk shalawat, tetapi salah satu yang paling dikenal adalah "Shallallahu 'ala Muhammad," yang diajarkan oleh Malaikat Jibril dan dikenal sebagai shalawat Jibril. Namun, shalawat yang paling utama dan menjadi bagian dari ibadah kita adalah shalawat Ibrahimiyah yang kita panjatkan dalam setiap salat. Shalawat ini adalah wujud penghambaan kita kepada Allah SWT dan kecintaan kita kepada Nabi.

Dengan berselawat, kita berharap dapat selalu bersama Rasulullah di akhirat kelak. Shalawat adalah wujud nyata dari ketaatan kita kepada perintah Allah SWT.

Menumbuhkan Cinta dan Keteladanan

Peringatan Maulid Nabi juga menjadi momentum untuk menumbuhkan cinta kita kepada Rasulullah SAW. Kecintaan ini seharusnya tidak hanya berhenti pada ucapan, tetapi termanifestasi dalam setiap tindakan dan pekerjaan kita.

Dengan meneladani akhlak dan ajaran beliau, kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan berkontribusi positif bagi alam semesta. Nabi Muhammad SAW adalah teladan sempurna yang diutus Allah untuk menyempurnakan alam semesta. Kesempurnaan itu tercermin dalam shalawat yang selalu dilantunkan oleh Allah, para malaikat, dan seluruh makhluk.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline