Lihat ke Halaman Asli

Posma Siahaan

TERVERIFIKASI

Science and art

Pakai Baju Apa Sebaiknya Memilih Jokowi?

Diperbarui: 15 April 2019   18:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sayang Jokowi? (dok.pri.)

"Jangan pakai baju putih. Di TPS luar negeri banyak yang pakai warna itu dipersulit untuk nyoblos, karena diperkirakan mau pilih Pakde dan petugas TPS-nya dicurigai pro lawan." Itu isi percakapan "WA Group" salah satu komunitas yang disebar sana-sini.

Konon kabarnya, pernyataan Jokowi untuk ikut memutihkan TPS malah membuat yang tidak mau memilih Jokowi memakai pakaian warna lain.

Apa sampai sebegitunya, sih ada boikot memboikot hak suara orang untuk nemenangkan pasangan capres jagoannya? Logikanya sebagai pertahana malah seperti jaman otoriter dahulu, biasanya ada keuntungan tersendiri dapat lebih mempengaruhi KPU, TPS dan PNS.

Kenapa malah memilih Jokowi malah sulit? Kenapa netralitas penyelenggara pemilu masih dipertanyakan? Segudang keraguan memang muncul karena ada isu "militansi" kubu yang tidak suka Pakde membuat mereka menyusup kemana-mana, yang bukan tidak mungkin menjadi orang penting di KPU, Bawaslu atau aparat keamanan yang menjaga TPS.

Saya pribadi ambil positifnya saja, tetap percaya netralitas petugas TPS karena saya kenal mereka lama, sejak tahun 2000 dan soal baju, ya terserah juga, mau terlihat militan pakai baju putih, boleh saja, mau baju warna-warni ya boleh atau bila perlu pakai baju 3 lapis, kalau putih terlihat dipersulit, buka saja dan di dalamnya ada warna merah dan kalau merah dipersulit lagi, buka saja dan di dalamnya ada batik.

Gampang, kan?

Sumber: Dokunentasi KOMPAL




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline