Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Pakai Baju Apa Sebaiknya Memilih Jokowi?

15 April 2019   18:02 Diperbarui: 15 April 2019   18:10 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sayang Jokowi? (dok.pri.)

"Jangan pakai baju putih. Di TPS luar negeri banyak yang pakai warna itu dipersulit untuk nyoblos, karena diperkirakan mau pilih Pakde dan petugas TPS-nya dicurigai pro lawan." Itu isi percakapan "WA Group" salah satu komunitas yang disebar sana-sini.

Konon kabarnya, pernyataan Jokowi untuk ikut memutihkan TPS malah membuat yang tidak mau memilih Jokowi memakai pakaian warna lain.

Apa sampai sebegitunya, sih ada boikot memboikot hak suara orang untuk nemenangkan pasangan capres jagoannya? Logikanya sebagai pertahana malah seperti jaman otoriter dahulu, biasanya ada keuntungan tersendiri dapat lebih mempengaruhi KPU, TPS dan PNS.

Kenapa malah memilih Jokowi malah sulit? Kenapa netralitas penyelenggara pemilu masih dipertanyakan? Segudang keraguan memang muncul karena ada isu "militansi" kubu yang tidak suka Pakde membuat mereka menyusup kemana-mana, yang bukan tidak mungkin menjadi orang penting di KPU, Bawaslu atau aparat keamanan yang menjaga TPS.

Saya pribadi ambil positifnya saja, tetap percaya netralitas petugas TPS karena saya kenal mereka lama, sejak tahun 2000 dan soal baju, ya terserah juga, mau terlihat militan pakai baju putih, boleh saja, mau baju warna-warni ya boleh atau bila perlu pakai baju 3 lapis, kalau putih terlihat dipersulit, buka saja dan di dalamnya ada warna merah dan kalau merah dipersulit lagi, buka saja dan di dalamnya ada batik.

Gampang, kan?

Sumber: Dokunentasi KOMPAL
Sumber: Dokunentasi KOMPAL

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun