Lihat ke Halaman Asli

Konfusianisme, Pemerintahan yang Berprikemanusiaan

Diperbarui: 2 Oktober 2019   15:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://sosyalforum.org

Dalam bukunya What is politics? Adrian Leftwich mengartikan politik sebagai jantung semua kegiatan sosial kolektif, formal maupun informal, publik dan privat, di dalam semua kelompok-kelompok manusia, lembaga-lembaga dan masyarakat, mulai dari interaksi sosial keluarga sampai interaksi di dalam bangsa dan lintas bangsa.

Dalam politik terdapat konsep-konsep pokok: negara (state), kekuasaan (power), pengambilan keputusan (decision making), pembagian (distribution) atau alokasi (allocation). Khonghucu hadir menawarkan suatu sistem pemerintahan yang berdasarkan ren, yi dan li yang dibawakan oleh Konfusius, Mencius dan Xunzi.  

Bab I dari buku ini (1-39) memberi gambaran umum tentang isi dan tujuan penulisan buku. Bagian ini menjelaskan Ajaran Khonghucu tentang keteraturan dalam masyarakat yang dapat diperoleh bukan melalui paksaan melainkan lahir dari kesadaran individu. 

Tiga tokoh besar yang mendasari ajaran Konghucu tentang politik, yakni Konfusius yang mengajarkan tentang ren, Mencius tentang yi dan pemikiran Xunzi tentang li. Berdasarkan falsafah ketiga tokoh ini maka wujud pemikiran politik aliran Khonghucu adalah berdasarkan pada perikemanusiaan.

Bab II buku ini (40-110) menguraikan tentang latar belakang dan pemikiran politik Konfusius. Nama Konfusius adalah Qiu. Nama gelarnya Zhongni. Ia dilahirkan di zaman Chunqiu  tahun 551 SM dan wafat tahun 479 SM.

Konfusius berada pada zaman di mana terjadi peperangan yang sering tercetus dan rakyat jelata hidup sengsara. Struktur masyarakat mengalami perubahan drastis dari sistem hamba abdi berubah menjadi sistem feodal. 

Pengalaman ini berpengaruh pada pemikiran politik Konfusius. Pemikirannya dikenali sebagai paham politik yang berdasarkan pada etika moral. Penekanan ini dikarenakan fokus dari paham politiknya adalah perikemanusiaan (ren).

Perlu diketahui, ren  merupakan dasar politik yang unggul dalam pemikiran politik Konfusius sekaligus moral  tertinggi dalam ajaran Konfusius. 

Itulah sebabnya keistimewaan pemikiran politik Konfusius ialah juga mengutamakan penyempurnaan perilaku seseorang yang akan menjadi pimpinan pemerintahan. Konfusius menawarkan tiga konsep pimpinan pemerintahan yang ideal, yakni:

Zhengming (pembenaran nama-nama)

Konfusius mendiskusikan pandangan zhengming dengan muridnya yang bernama Zilu  dalam perjalanan kembali dari negara Wei. Zilu bertanya "jika raja Wei memberi guru peluang sebagai penasehat politik, apa langkah pertama yang akan diambil oleh guru?" Konfusius menjawab,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline