Lihat ke Halaman Asli

Pical Gadi

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Cerpen | Kehidupan Bercanda dengan Kematian

Diperbarui: 17 Oktober 2019   21:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi gambar dari wallpaperaccess.com

Gugusan bintang yang indah menghiasi langit kota. Doren menatap malam yang semarak itu dengan sedih. Perasaan sedih berganti dengan perasaan haru, lalu putus asa dan campuran perasaan-perasaan lainnya.

Gadis berambut panjang itu sedang berdiri di tepi pagar pembatas jembatan. Tepat di bawahnya, belasan meter di bawahnya, terpampang sungai Rhein yang mengering karena kemarau panjang. Batu-batu kali raksasa menyembul di sana-sini. Sepertinya jika dia berhasil menjatuhkan diri, kecil kemungkinan dia akan terpisah dari kematian.

Tapi dia masih hendak menikmati malam ini, malam terakhirnya sepuasnya.

Seorang lelaki berlari dari seberang jalan melintasi jembatan yang lengang seperti kuburan dan berseru kepadanya.

"Doren! Jangan bodoh! Aku mencintaimu ..."

Doren mengangkat tangannya.

"Stop Andre! Jika kamu maju selangkah lagi aku akan memanjat pagar ini dan melompat ke sana," serunya dengan nada penuh emosi.

Andre berhenti tiba-tiba. "Please, Doren. Jangan seperti ini... Aku minta maaf atas perkataan bodohku tadi. Aku --"

"Terlambat, Dre. Keputusanku sudah bulat... Sampaikan sendiri permohonan maafmu pada anak malang ini."

Air mata Doren mengalir deras.

"Aku akan menikahimu, Doren! Segera!"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline