Lihat ke Halaman Asli

Pical Gadi

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Puisi | Mata yang Paling Indah

Diperbarui: 21 September 2019   21:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika saja langit malam dihiasi dua purnama
dalam kerlip gemintang saling memuja
aku akan tetap memilih sepasang mata
yang di dalamnya terperangkap dewi jelita
juga mungkin dewa asmara.

Jika saja matahari terbit dari dalam jeram
hingga pagi dan senja hari penuh pelangi
aku tetap lebih mengagumi matamu
yang dalam tatapannya seperti telaga
menenggelamkan pria-pria pencari cinta
hingga terengah-engah
mencari tepian.

Di dalam kerling matamu
bukan saja ada purnama, telaga, gunung dan bintang-bintang semesta
tapi juga ada siluet masa lalu
cerita hari ini
dan harapan untuk masa depan
harapan menanti janji
dan janji menanti bibir yang akan mengucapkannya.

Mungkin aku akan belajar
menatap purnama bermalam-malam
dan menatap pelangi berhari-hari
agar
saat menatap mata yang paling indah
aku tidak selalu kalah
pada temu pandang pertama atau kedua.

Dan jika suatu hari
mata itu yang selalu aku pandang sebelum memejam mata
aku telah terbiasa.

---


kota daeng, 21 September 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline