Lihat ke Halaman Asli

Aam Permana S

ihtiar tetap eksis

Bobotoh dan Jakmania Cerialah Ketika Persib dan Persija Bertemu di Final Liga 1 U-19!

Diperbarui: 16 November 2018   22:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Logo liga-indonesia.id

Seperti sudah diduga, Persija U-19 berhasil mengalahkan Barito Putra U-19 pada semifinal Liga 1 U-19 di Bekasi melalui adu penalti.

Dengan kemenangan tersebut, Persija akan bertemu Persib U-19 di final Liga 1 U-19. Persib terlebih dahulu lolos ke final setelah menumbangkan Borneo FC, 3-1!

Kemenangan itu juga seakan meneruskan tradisi "persaingan"  kakak mereka di Liga 1 dan kompetisi sepakbola utama lainnya di tanah air.  

Prestasi kedua tim yunior tersebut tentu membanggakan sekali. Acungan jempol layak diberikan baik kepada Persib Bandung maupun kepada Persija Jakarta karena keduanya berhasil mencetak bibit-bibit pesepakbola nasional.

Terlepas dari hal itu, bertemunya Persib dan Persija di final Liga 1 U-19 itu, tak pelak menimbulkan kekhawatiran munculnya peristiwa tak diharapkan akibat ulah suporter keduanya, bobotoh di Persib dan jakmania di Persija Jakarta.

Di babak sebelumnya saja, aroma "perseteruan" antara  bobotoh dan jakmania sudah terasa, ketika Persib menumbangkan Persija 4-0.

Jakmania yang tak puas dengan kekalahan timnya, ketika itu berulah. Untungnya kejadian yang tidak diharapkan berhasil diredam. Di fihak lain, untungnya, bobotoh  juga tidak terpancing.

Akibat kejadian itu, belakangan, Komdis PSSI menjatuhkan sanksi, Persija U-19 bermain tanpa dukungan Jakmania!

Melihat rivalitas yang tinggi antara bobotoh dan jakmania tersebut, sepertinya  penyelenggara harus berfikir keras untuk menghindari kejadian yang tidak diharapkan pada laga final Liga 1 U-19 tersebut.  Pengamanan, sepertinya harus ekstra ketat.

Namun tentu, yang penting, baik bobotoh maupun jakmania, harus lebih bersikap dewasa dalam mendukung tim kesayangannya.  

Hati harus tetap dingin saat memberikan dukungan nanti.  Semua harus ingat bahwa dukungan yang berlebih, berakibat buruk bagi dunia sepakbola, tim kesayangan maupun kehidupan sang suporter sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline