Lihat ke Halaman Asli

Yudha Adi Putra

Penulis Tidak Pernah Mati

Perdamaian dan Ujaran Kebencian di Media Sosial

Diperbarui: 3 November 2022   22:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Perdamaian dan Ujaran Kebencian di Media Sosial

Yudha Adi Putra

Ketua BEM Fakultas Teologi UKDW

Duta Bahasa 2019

Penulis Esai, Puisi, dan Cerpen

Kita sering melihat berbagai bentuk ujuran kebencian yang muncul di media sosial. Komentar bernada negatif sering muncul ketika ada isu strategis dan memiliki pengaruh. Banyak orang menuliskan apa yang menjadi sudut pandangnya, bahkan tanpa analisis argumen yang jelas. Ada kebebasan dalam mengekspresikan diri di media sosial. Lalu, perasaan negatif menjadi mudah disebar luaskan dari pada bentuk perdamaian. 

Bisa saja karena ujaran kebencian di media sosial menjadi konflik antar individu, bahkan berdampak dalam kehidupan komunal. Jelas bahwa dampak dari ujaran kebencian di media sosial berimplikasi pada perdamaian. 

Secara langsung atau tidak, perdamaian menjadi sesuatu yang sulit tercapai karena mudahnya ujaran kebencian muncul. Ketika tidak sesuai atau berbeda pendapat saja sudah memunculkan ujaran kebencian. Perdamaian memang menjadi harapan bersama, damai itu indah. T

etapi, kesadaran untuk perdamaian sering kalah dengan kepentingan diri sendiri untuk merasa paling benar. Selain itu, perdamaian menjadi sulit diimplementasikan karena ketika ada konflik yang muncul pertama kali adalah tuntutan. Tanpa mengetahui apa yang menjadi sebab serta latar belakang, tuntutan menjadi prioritas. Apalagi ketika konfliknya berkaitan dengan keterbatasan sumber daya. 

Tentu persoalan perdamaian menjadi sulit dilakukan. Dalam krisis relasi seperti ini, apakah perdamaian tidak bisa dilakukan ? Perdamaian seperti apa yang bisa direfleksikan di tengah maraknya ujaran kebencian di media sosial. 

Untuk merespon hal itu, menjadi perlu untuk mengenali persoalan ujaran kebencian dapat terjadi berserta kepentingannya. Dalam kepentingan itulah, nilai-nilai perdamaian dapat diinternalisasikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline