Hukum Bekerja di Bank Indonesia (Bank Sentral) Haram

Sudah kita ketahui bahwa riba adalah HARAM hukumnya. Tidak ada ulama yang berselisih pendapat mengenai keharaman RIBA. Allah Ta'ala tidak hanya mengharamkan riba bagi umat Islam (baca QS. Ali Imraan: 130) tapi juga umat Yahudi (baca QS. An-Nisaa': 160-161).

Tapi sayangnya banyak kaum muslim masih banyak yang meremehkan perbuatan maksiat ini. Padahal dosa riba amatlah besar. Dosa riba setara dengan berzina dengan ibu kandung sendiri. Padahal, berzina saja sudah dosa besar. Apalagi berzina dengan ibu kandung yang merupakan mahram. Bahkan, menikah dengan ibu kandung saja tidak boleh!

Dosa riba tidak hanya untuk pemakan riba saja, tapi juga berlaku untuk pemberi riba, penulis, dan saksi. Dosa mereka semua sama besarnya.

Sangat disayangkan, karyawan Bank Indonesia abai terhadap dosa riba. Mereka menganggap bahwa Bank Indonesia bukan bank komersil yang melakukan usaha kredit seperti bank ribawi umumnya. Padahal, Bank Indonesia sebagai bank sirkulasi dan bank sentral di Indonesia sangat berperan aktif  membantu perkembangan bank riba di Indonesia. Begitu pula Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Saya menghimbau saudara muslim semua yang bekerja di Bank Indonesia dan OJK untuk resign/mengundurkan diri saja. Masih banyak pekerjaan yang halal (hallal) di luar sana. Dengan pengalaman bekerja di lembaga negara tersebut, saya yakin Anda akan mudah mencari pekerjaan yang jauh lebih baik.

Mungkin Anda pernah berpikir, padahal gaji Anda besar tapi ternyata gaji Anda tidak mencukupi kebutuhan Anda, uang selalu habis, atau lainnya. Bisa jadi karena tidak ada KEBERKAHAN dalam penghasilan Anda karena Anda telah melakukan pekerjaan yang HARAM.

Tips dari saya: jangan resign dulu, tapi segera cari pekerjaan yang baru. Segera setelah dapat pekerjaan yang baru, segera ajukan pengunduran diri. Selama Anda berusaha di jalan yang benar, pasti Allah Ta'ala akan membantu Anda. Yakinlah pada Allah Ta'ala.