Perilaku Rrmaja Kota Pasurua
Dalam masa serbah cepat dan modernesasi. Para remaja berprilaku menyimpang mulai dari :berpacaran, berkelahi, hubungan seksual dan sebagainya. Maka dengan berdasarkan penduduk Kota Pasuruan dengan data para remaja mulai dari umur 13- 17 tahun.
Masalah-masalah remaja emang sangat riskan di telinga. Baik para orangtua maupun pemerintah selalu membicarakan tentang kenakalan Remaja di kota maupun. Dalam hal ini, masalah-masalah harus di atasi dengan bersama-sama. Sehingga masalah ini bisa ditanggulangi, dengan baik serta pola kebiasan itu berkurang.
Menurut Becker : " bahwa pada dasarnya setiap manusia memiliki dorongan untuk melanggar aturan pada situasi tertentu. Tetapi kebanyakan orang dorongan-dorongan biasanya tidak mejadi kenyataa." "Hal tersebut karena normal biasanya dapat menahan diri dari dorongan-dorongan penyimpang. Kemampuan menahan diri selama remaja."
Namun, pada dasarnya paparan diatas dijelaskan. Bahwa penyimpang para remaja bisa dikendalikan. Akan tetapi berdasarkan sensus penelitian Jawa Timur Januari-Juni tingkat SMP-SMA 97% melihat video Porno. Mengakibatkan anak SMA dan SMP melakukan General Setimular melakukan oral klamin 21,1%.
Sehingga orang tua, Tokoh Masyarakat dan pemerintahan harus berpartisipasi untuk membantu para Remaja melakukan hal positif. Apabila para remaja tidak bisa terkontrol akan mengakibat kriminal. Di dalam "Teory The general Theory of Crime yang lebih di kenal " Low Self control theory." Teori ini menjelaskan sigle-dimention idividu dengan control diri yang rendah akan memiliki kecendrungan Implusif dan senang berprilaku beresiko dan berpikiran sempit.
Menurut data statasika kota Pasuruan usia 16-18 kisaran ini mencapai kenaikan sangat pesat dari tahun 2012 sampai dengan 2014 naik 18,79 %. Apabila usia ini tidak bisa di kendalikan akan mengakibatkan kenalakan remaja mengesankan. Seharusnya jumlah penduduk yang begitu cepat. Harus di dasar kualitas pendidikan yang baik. Agar menjauhi kenakalan remaja, sesuai kebutuhan dan budaya.
Karena angka peningkatan pendidikan formal tinggi SMP- SMA mulai tahun 2008-2013. Tahun 2008 SMP mencapai 63,03%, sedangkan SMA mencapai 50,80%. Selama tiga tahun SMP naik 33,93%, sedangkan SMA naik 9,93%.
` Berdasarkan data diatas naiknya jumlah sisawa harus ditangani dengan baik. Baik pemerintahan, lebaga serta orang tua. Harus melindungi dan memberikan pelajaran tentang moral dan di contohkan sesuai koridor manusia normal. Agar pada remaja tidak menyimpang dengan ajaran-ajaran agama Islam.
Menurut pendapat penulis, terjadinya penyimpangan prilaku moral para remaja yang utama kurang hiburan, serta kurangnya lapangan olahrga, dan SDM rendah. Bila kita pelajari sesama prilaku kenakalan remaja bisa di hindari dari kota Pasuruan hanya 3 kompenen: Lapangan olahraga, pendidikan serta ke agamaan.