Lihat ke Halaman Asli

Puji Afriana Syahfitri

Affiliator Game Online

Ketahuan Dokumen Palsu FIFA Resmi Hukum 7 Pemain Naturalisasi Malaysiia : ini Murni Kecurangan!

Diperbarui: 8 Oktober 2025   15:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

FIFA HUKUM 7 PEMAIN NATURALISASI MALAYSIA

Jakarta, BeritaSekarang.Id -- FIFA sudah merilis data pemalsuan tujuh pemain naturalisasi di Timnas Malaysia. FIFA memastikan bukan Federasi Sepak bola Malaysia (FAM) dan tujuh pemain naturalisasi timnas Malaysia pihak yang memalsukan dokumen.

*FIFA BONGKAR DOKUMEN PALSU

Tujuh pemain naturalisasinya diketahui tidak punya keturunan darah leluhur Malaysia.

FIFA menjelaskan, asosiasi sepakbola Malaysia (FAM) mengklaim kalau kakek/nenek dari ketujuh pemain itu lahir di Malaysia. Tapi dalam penyelidikan FIFA, terbukti jelas kakek/neneknya tidak ada yang lahir di Malaysia!

*FIFA RILIS NAMA 7 DOKUMEN PALSU
-Gabriel Felipe Arrocha
-Facundo Tomas Garces
-Rodrigo Julian Holgado
-Imanol Javier Machuca
-Joao Vitor Brandao Figueiredo
-Jon Irazabal Iraurgui
-Hector Alejandro Hevel Serrano.

BACA JUGA :  Fakta Yang Jarang Diketahui Akibat Insiden Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Ini Dia!

FIFA lakukan pemeriksaan di kantor catatan sipil nasional di Spanyol, Argentina, dan Brasil. FIFA menegaskan kalau keaslian catatan-catatan ini dikonfirmasi melalui pemeriksaan silang dengan otoritas resmi di masing-masing negara dan tidak ditemukan bukti verifikasi yang mengaitkan leluhur pemain dengan malaysia.

*FIFA Jatuhkan Hukuman

Meski menyebut FAM dan ketujuh pemain naturalisasi timnas Malaysia tidak berpartisipasi dalam perakitan dokumen palsu, FIFA tetap menjatuhkan hukuman kepada FAM dan tujuh pemain itu.

"Tuduhan terhadap FAM dan para pemain berkaitan dengan pasal 22 FDC. Bagian yang relevan dari ketentuan ini untuk kasus ini, menetapkan bahwa:'Siapa pun yang menggunakan dokumen palsu atau yang dipalsukan' harus dikenai sanksi."

"Namun, pasal ini tidak memberikan panduan apa pun tentang apa yang dimaksud dengan pengertian 'penggunaan'. Bahkan, agar pelanggaran dapat ditetapkan, tampaknya cukup bagi suatu pihak untuk menggunakan dokumen palsu atau apa pun, terlepas dari apakah pihak tersebut menyadari pemalsuan atau kepalsuannya," tulis pihak FIFA.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline