Lihat ke Halaman Asli

Peb

TERVERIFIKASI

Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Ketika Tempias Datang

Diperbarui: 24 Februari 2019   13:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: pixabay.com

Langit berteriak kencang
Mengabarkan awan sedang penuh hasrat
Kaca jendela bersaksi
Bulir-bulir bening berjatuhan
Menyeret dan menelanjangi benak lengah

Serombongan tempias
Tanpa malu menerjang pintu waktu
Yang lama terkunci perih
Disibaknya tirai peristiwa
Tanpa perduli lekat sisa luka

Masa lalu dibuka paksa
Tiada lagi penghalang angin bicara
Pada guratan usia dan anak rambut pori-pori
Lalu, semua dibawanya pergi
Lewat nadi ke ceruk-ceruk batin

Aku memang harus pergi
Lepaskan rumah masa kini
Akan kukabari bila sempat bersembunyi
Dari terpaan dera memori
Saat derai hujan lelah berlari

Bila kelak hati pulang
Akan membawakan kumpulan makna
Yang sempat tercecer
Berpendar-pendar
Bergenang kenang

---

peb21/02/2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline